Diskusi serupa pernah terjadi ketika Ford meluncurkan Mustang Mach-E. Awalnya menuai kritik keras, namun kini model tersebut menjadi salah satu EV populer di dunia. Chevrolet tampaknya berharap pola yang sama bisa terjadi pada Camaro EV-SUV.
Tantangan yang Harus Dihadapi
Meskipun ide ini punya potensi besar, Chevrolet tetap harus berhati-hati. Ada beberapa tantangan yang menanti:
Menjaga DNA performa Camaro – Penggemar menuntut agar meski berbentuk SUV, Camaro tetap menawarkan akselerasi, handling, dan sensasi sporty.
Persaingan EV-SUV yang ketat – Tesla Model Y, Hyundai Ioniq 5, Kia EV6, hingga Ford Mustang Mach-E sudah lebih dulu hadir dengan reputasi kuat.
Baca Juga: Wiper Berbunyi dan Bergesek? Ini Cara Mengatasinya Secara Praktis
Harga yang kompetitif – Pasar EV masih sensitif terhadap harga, sehingga Chevrolet harus cerdas menentukan posisi Camaro EV-SUV.
Ikonik atau Kontroversial?
Transformasi Camaro menjadi EV-SUV jelas bukan keputusan ringan. Bagi penggemar setia, ini mungkin terasa kontroversial. Namun dari sisi bisnis dan masa depan industri otomotif, langkah ini bisa menjadi jalan terbaik agar Camaro tetap relevan di era elektrifikasi.
Apakah Camaro EV-SUV akan dikenang sebagai langkah ikonik atau justru kontroversial? Jawabannya akan ditentukan oleh bagaimana Chevrolet mampu menyeimbangkan warisan muscle car dengan tuntutan era baru kendaraan listrik. (KN)
