Realitasonline.id - Mobil listrik (Electric Vehicle/EV) semakin populer di Indonesia seiring meningkatnya kesadaran akan efisiensi energi dan keberlanjutan lingkungan.
Namun, salah satu pertanyaan terbesar bagi pemilik baru adalah: bagaimana cara melakukan charging EV di rumah? Artikel ini akan membahas biaya, tips, serta peralatan yang dibutuhkan agar pengisian daya mobil listrik lebih praktis dan aman.
Baca Juga: SUV vs MPV, Mana yang Lebih Cocok untuk Keluarga Indonesia di Era Modern?
1. Biaya Charging EV di Rumah
Mengisi daya mobil listrik di rumah bisa menjadi solusi paling hemat dibanding menggunakan charging station publik. Biaya utama yang perlu diperhitungkan adalah tarif listrik PLN dan kapasitas daya rumah.
Tarif listrik PLN untuk rumah tangga biasanya berada di kisaran Rp1.400–Rp1.700 per kWh. Jika mobil listrik memiliki baterai 30 kWh, biaya penuh sekitar Rp45.000–Rp50.000 untuk jarak tempuh rata-rata 300 km.
Perbandingan dengan BBM: Jarak yang sama dengan mobil berbahan bakar bensin bisa menghabiskan Rp200.000–Rp250.000, tergantung konsumsi. Artinya, biaya harian mobil listrik jauh lebih ekonomis.
Tambahan biaya: Beberapa pemilik mungkin perlu menambah kapasitas daya listrik rumah (misalnya dari 2.200 VA ke 3.500 VA atau lebih) agar pengisian lebih cepat dan aman.
2. Peralatan yang Dibutuhkan
Untuk melakukan charging EV di rumah, ada beberapa peralatan standar yang wajib dimiliki:
- Portable Charger (Mode 2)
Biasanya sudah termasuk saat membeli EV. Bisa digunakan dengan colokan rumah tangga standar, meskipun waktu pengisian lebih lama.
- Wallbox Charger (Mode 3)
Perangkat khusus yang dipasang di dinding rumah untuk pengisian lebih cepat dan stabil. Waktu pengisian bisa dipangkas hingga 50% dibanding colokan biasa.
- MCB dan Instalasi Listrik Aman
Sangat penting memastikan instalasi listrik rumah mendukung beban besar dalam waktu lama. Gunakan teknisi berlisensi agar aman dari risiko korsleting.
- Aplikasi Monitoring
Beberapa charger modern dilengkapi aplikasi untuk memantau status pengisian melalui smartphone.
Baca Juga: Mobil Listrik Murah di Indonesia: Mitos atau Segera Jadi Nyata?