Realitasonline.id - Industri otomotif Asia Tenggara tengah mengalami transformasi besar. Pertumbuhan kendaraan listrik (EV) di kawasan ini membuat banyak brand global berlomba masuk, mulai dari Jepang, Korea, hingga Tiongkok.
Namun, ada satu nama baru yang semakin mencuri perhatian: VinFast, produsen mobil asal Vietnam yang hadir dengan strategi ekspansi agresif di Asia Tenggara.
VinFast tak hanya menjual mobil, melainkan membawa visi besar untuk menjadi pemain utama EV di kawasan, dengan strategi harga kompetitif, pembangunan infrastruktur charging, serta fitur teknologi pintar yang sesuai kebutuhan konsumen lokal.
Baca Juga: Artificial Intelligence (AI) dalam Mobil, Apa Asisten Suara Mobil Berbahasa Indonesia Cukup Canggih?
1. VinFast: Pemain Baru dengan Ambisi Global
Didirikan oleh konglomerasi Vingroup, VinFast awalnya hanya dikenal di pasar domestik Vietnam. Namun, dalam waktu singkat mereka berhasil meluncurkan berbagai model EV mulai dari city car, SUV, hingga MPV listrik.
VinFast kini memperluas sayapnya ke kawasan Asia Tenggara, termasuk Indonesia, Thailand, dan Filipina. Kehadiran ini menandai langkah besar mereka untuk bersaing dengan brand mapan seperti Toyota, Hyundai, dan Wuling.
2. Strategi Harga Kompetitif untuk Menarik Konsumen
Salah satu daya tarik utama VinFast adalah harga jual yang kompetitif. Dengan menghadirkan EV di kisaran harga yang setara SUV konvensional, VinFast membuka peluang bagi konsumen kelas menengah untuk memiliki kendaraan listrik.
Baca Juga: AI dalam Sistem Infotainment Mobil, Fittur yang Membuat Pengalaman Berkendara Makin Personal
Tak hanya itu, mereka juga menawarkan model bisnis menarik seperti battery subscription. Konsumen bisa membeli mobil tanpa baterai dengan harga lebih murah, lalu menyewa baterai sesuai kebutuhan. Skema ini membuat biaya kepemilikan EV jadi lebih ringan.
3. Investasi Infrastruktur Charging di Asia Tenggara
VinFast menyadari bahwa salah satu tantangan besar adopsi EV di Asia Tenggara adalah minimnya stasiun pengisian daya. Oleh karena itu, mereka tidak hanya menjual mobil, tetapi juga berinvestasi dalam ekosistem.
Di Indonesia, misalnya, VinFast berencana bekerja sama dengan penyedia energi lokal untuk mempercepat pembangunan fast charging station di kota besar. Langkah ini mirip strategi Tesla di awal kemunculannya, memastikan konsumen tidak ragu menggunakan EV untuk aktivitas harian maupun perjalanan jauh.
4. Fitur Canggih ala Smart Vehicle