Realitasonline.id - Pasar mobil listrik di Indonesia semakin ramai dengan hadirnya berbagai pilihan. Dua model yang cukup menyita perhatian adalah Wuling Air EV dan BYD Dolphin.
Keduanya hadir dengan harga kompetitif, desain modern, serta teknologi baterai yang efisien. Namun, pertanyaannya: mana yang lebih cocok dan efisien untuk konsumen Indonesia?
1. Desain dan Dimensi
Wuling Air EV
Air EV hadir dengan desain compact dan futuristik. Ukurannya mungil, hanya sekitar 2.974 mm panjangnya, sehingga sangat praktis digunakan di jalan perkotaan yang padat. Mobil ini lebih menonjol sebagai city car ramah lingkungan dengan kabin 4-seater minimalis.
Baca Juga: 10 Mobil Listrik Murah 2025: Pilihan di Bawah Rp300 Juta untuk Pasar Indonesia
BYD Dolphin
Dolphin memiliki dimensi lebih besar, panjang 4.125 mm, sehingga terasa lega di kabin. Desainnya mengusung tema “Ocean Aesthetics” dengan garis aerodinamis modern. Mobil ini cocok untuk keluarga kecil yang membutuhkan ruang lebih lapang dibanding Air EV.
Kesimpulan: Air EV unggul di kelincahan dan kemudahan parkir, sementara Dolphin lebih unggul di kenyamanan kabin.
2. Spesifikasi Baterai dan Jarak Tempuh
Wuling Air EV
Dibekali baterai lithium 26,7 kWh (varian Long Range) dengan jarak tempuh sekitar 300 km. Untuk varian Standard Range, jaraknya sekitar 200 km. Waktu charging dengan AC charger sekitar 8,5 jam.
BYD Dolphin
Menggunakan Blade Battery berkapasitas 44,9 kWh hingga 60,4 kWh, Dolphin mampu menempuh jarak 340–420 km. Teknologi baterainya terkenal lebih aman dari risiko kebakaran. Charging fast charger hanya butuh 30–40 menit hingga 80%.
Baca Juga: Bagaimana Perjalanan Pabrik Otomotif Menuju Net-Zero Carbon di Indonesia
Kesimpulan: Dari segi jarak tempuh dan teknologi baterai, Dolphin lebih unggul.
3. Performa dan Efisiensi
Wuling Air EV
Motor listriknya menghasilkan tenaga 30 kW (41 hp). Performa cukup untuk perkotaan, dengan akselerasi halus dan konsumsi daya efisien.
BYD Dolphin
Tenaga motor listrik mencapai 70 kW (95 hp) hingga 130 kW (174 hp), tergantung varian. Konsumsi dayanya tetap efisien meski bertenaga besar, membuatnya lebih fleksibel dipakai jarak jauh.