Realitasonline.id | Vinfast VF 3 terkenal sebagai city EV kecil yang sangat irit dan praktis untuk mobilitas sehari-hari, terutama di area Tembok Kota.
Setelah tiga bulan, pemilik merasa VF 3 sangat gesit, ideal untuk manuver di kemacetan, serta posisi berkendara ergonomis dan nyaman.
Biaya ngecas sangat minim, estimasinya sekitar Rp300 ribu per bulan—jauh lebih murah dari biaya harian kendaraan bensin.
Namun, suspensinya jadi sorotan: suara berisik saat mundur dan menyusuri jalan paving block sangat mengganggu kenyamanan berkendara.
Sentuhan setir terasa ringan, tapi saat kecepatan tinggi handling terasa “kurang mantap” dan stabilitas di tol bisa membuat was-was.
Baca Juga: Transjakarta Mulai Beroperasi Lagi Secara Bertahap, Simak Rute yang Sudah Aktif
Beberapa konsumen mengeluhkan kualitas kabin: plastik terasa tipis, beberapa finishing panel bodi kurang presisi, serta pintu kurang rapat.
Sistem pendingin dan audio standar tersedia, namun fitur seperti Apple CarPlay belum aktif dan pengaturan spion manual bikin terasa jadul.
Kabinnya ringkas, tapi kapasitas bagasi (36 L) bisa diperluas hingga 285 L dengan jok dilipat—cukup fleksibel untuk mobil kecil.
Baca Juga: Daftar Mobil Legendaris yang Menggunakan Mesin 3SGTE, dari Celica GT-Four hingga Caldina Turbo
Rentang tempuh klaim hingga 215 km, tapi di penggunaan nyata lebih realistis sekitar 120 km—cukup untuk kota, kurang ideal untuk luar kota.
Keluhan servis juga muncul: pemilik harus bayar Rp250 ribu/jam untuk pengecekan suspensi, meski mobil masih tergolong baru.
Kesimpulan: VF3 cocok banget untuk pengguna urban yang butuh mobil kecil, lincah, dan irit. Tapi kualitas, handling di kecepatan tinggi, dan servis butuh banyak perbaikan (EF).