Realitasonline.id - Pasar mobil listrik (EV) bekas di Indonesia mulai tumbuh seiring meningkatnya penjualan kendaraan baru berbasis listrik. Banyak pemilik yang melakukan upgrade ke model terbaru, sehingga unit EV generasi awal masuk ke bursa mobil second.
Namun, ada satu pertanyaan besar yang kerap muncul di benak calon pembeli: apakah baterai EV bekas masih layak pakai?
Baterai merupakan komponen termahal pada mobil listrik, dengan biaya penggantian yang bisa mencapai 30–40% dari harga mobil. Oleh karena itu, mengecek kondisi baterai sebelum membeli EV bekas menjadi langkah krusial. Artikel ini akan membahas cara menilai kelayakan baterai sekaligus tips membeli mobil listrik bekas yang aman.
Baca Juga: Harga Turun! Tren Mobil Bekas di 2025 dan Model yang Paling Dicari
1. Mengapa Kondisi Baterai Penting pada EV Bekas?
Berbeda dengan mobil konvensional yang mengandalkan mesin, daya tahan baterai adalah jantung mobil listrik. Baterai yang sehat menentukan performa, jarak tempuh (range), hingga nilai jual kembali mobil. Seiring penggunaan, kapasitas baterai EV akan menurun—fenomena ini disebut battery degradation.
Contohnya, sebuah EV baru dengan jarak tempuh 400 km mungkin hanya mampu menempuh 320–350 km setelah 5–7 tahun penggunaan. Meski penurunan ini wajar, kondisi baterai yang terlalu lemah akan membuat mobil tidak efisien dan merugikan pembeli.
2. Tips Mengecek Kondisi Baterai EV Bekas
- Periksa State of Health (SoH)
Hampir semua EV memiliki sistem yang bisa menampilkan data kesehatan baterai atau State of Health (SoH) melalui layar MID atau aplikasi ponsel. Idealnya, SoH di atas 80% masih dianggap layak pakai.
- Cek Riwayat Pengisian (Charging Habit)
Baterai yang sering diisi dengan fast charging biasanya lebih cepat mengalami degradasi dibanding slow charging di rumah. Mintalah catatan riwayat penggunaan dari pemilik sebelumnya.
- Lakukan Test Drive
Amati indikator konsumsi daya dan jarak tempuh. Jika perbedaan antara jarak tempuh yang ditampilkan dan realita terlalu jauh, bisa jadi ada masalah pada baterai.
- Periksa Garansi Baterai
Beberapa pabrikan memberikan garansi baterai hingga 8 tahun atau 160.000 km. Membeli EV bekas yang masih dalam masa garansi tentu lebih aman.
Baca Juga: Checklist Beli Mobil Bekas: Cara Cek Mesin, Bodi, hingga Dokumen agar Aman
- Gunakan Alat Diagnostik
Bengkel spesialis EV atau dealer resmi bisa membantu memeriksa kondisi sel baterai secara detail dengan perangkat diagnostik. Ini akan memberi gambaran jelas soal kesehatan baterai.