4. Nilai Jual Kembali
Bagi keluarga muda yang mungkin ingin upgrade mobil setelah beberapa tahun, nilai jual kembali perlu diperhatikan. Mobil baru biasanya mengalami depresiasi cukup besar di 3 tahun pertama, bisa mencapai 20–30%.
Sementara mobil bekas, karena sudah melewati fase depresiasi awal, nilainya lebih stabil. Jadi, jika tujuan Anda hanya untuk pemakaian sementara sebelum beralih ke mobil yang lebih besar, mobil bekas bisa lebih menguntungkan.
5. Kenyamanan Psikologis: Bebas Worry vs Hemat
Tidak bisa dipungkiri, membeli mobil baru memberi rasa aman dan nyaman karena Anda adalah pemilik pertama. Tidak ada kekhawatiran soal riwayat tabrakan, manipulasi kilometer, atau dokumen bermasalah.
Baca Juga: Tips Memilih Mobil Listrik Pertama: Baterai, Infrastruktur, hingga Biaya Perawatan
Namun, bagi keluarga muda dengan budget terbatas, mobil bekas tetap menjadi opsi menarik asalkan membeli dari dealer terpercaya atau showroom resmi dengan garansi. Dengan begitu, Anda tetap bisa hemat tanpa kehilangan rasa tenang.
Jadi, mobil baru lebih cocok untuk keluarga muda yang mengutamakan fitur modern, kenyamanan psikologis, dan minim repot perawatan. Sementara itu, mobil bekas bisa jadi pilihan hemat bagi keluarga muda yang ingin kendaraan lebih besar dengan budget terbatas, asalkan teliti dalam pengecekan kondisi dan riwayat kendaraan.
Pada akhirnya, pilihan kembali ke kebutuhan masing-masing keluarga: apakah lebih mementingkan rasa aman jangka panjang atau efisiensi keuangan jangka pendek. (KN)