Dengan dukungan kebijakan ini, diharapkan supplier lokal tidak hanya menjadi penonton, tapi berperan aktif dalam ekosistem otomotif baru yang lebih terbuka dan kompetitif.
Baca Juga: Toyota Kijang Innova Reborn: Mobil Sejuta Umat yang Tak Tergoyahkan dengan Sejumlah Fitur Andalan, Memiliki Torsi Besar
6. Studi Kasus: Transformasi Thailand dan Meksiko
Negara seperti Thailand dan Meksiko bisa menjadi contoh bagaimana perjanjian perdagangan bebas justru memperkuat industri lokal. Setelah membuka diri terhadap Eropa dan Amerika, kedua negara berhasil menarik investasi besar di sektor komponen otomotif bernilai tinggi, seperti sistem pengereman, transmisi, dan interior.
Kuncinya adalah kemitraan strategis dan kebijakan pemerintah yang berpihak pada lokalisasi produksi. Indonesia memiliki peluang serupa, terutama karena letak geografis strategis dan tenaga kerja kompetitif.
7. Momentum Reposisi Industri Komponen Nasional
IEU-CEPA membawa dua sisi mata uang bagi industri komponen otomotif Indonesia. Di satu sisi, tekanan persaingan meningkat karena produk impor menjadi lebih murah dan berkualitas tinggi. Namun di sisi lain, peluang kolaborasi dan transfer teknologi terbuka lebar jika pemerintah dan industri lokal mampu bergerak cepat.
Dengan investasi yang tepat dan peningkatan kompetensi SDM, supplier Indonesia dapat naik kelas dari sekadar pemasok regional menjadi bagian dari rantai pasok global. Artinya, IEU-CEPA bukanlah ancaman bagi industri lokal, melainkan pintu masuk menuju modernisasi industri otomotif nasional yang lebih inovatif dan berdaya saing global.(KN)