Prediksi Pasar Mobil Hybrid di Indonesia 2025–2030: Antara Optimisme dan Tantangan

photo author
- Minggu, 26 Oktober 2025 | 13:52 WIB
 Mobil Hybrid dari Toyota (Realitasonline/toyota.astra.co.id)
Mobil Hybrid dari Toyota (Realitasonline/toyota.astra.co.id)

Realitasonline.id- Perkembangan mobil hybrid di Indonesia mulai menunjukkan arah yang menjanjikan. Seiring dengan meningkatnya kesadaran akan efisiensi energi dan isu lingkungan, serta dukungan pemerintah terhadap kendaraan rendah emisi, mobil hybrid kini berada di titik kebangkitan.

Namun, bagaimana prospeknya dalam lima tahun ke depan? Apakah mobil hybrid akan menjadi pilihan utama masyarakat, atau sekadar langkah antara menuju mobil listrik murni?

Berikut analisis mendalam mengenai prediksi pasar mobil hybrid di Indonesia 2025–2030.

Baca Juga: Cek Keunggulan Mobil Hybrid Dibandingkan Mobil Konvensional! Masih Ragu Mau Beli?

1. Pertumbuhan Penjualan yang Konsisten

Data dari Gaikindo (Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia) menunjukkan bahwa penjualan mobil hybrid di Indonesia meningkat pesat dalam tiga tahun terakhir. Pada 2023, penjualan mobil hybrid baru berkisar 8.000 unit.

Namun pada 2024, jumlahnya melonjak lebih dari dua kali lipat menjadi sekitar 20.000 unit — sebagian besar disumbang oleh model seperti Toyota Kijang Innova Zenix Hybrid, Yaris Cross Hybrid, dan Honda CR-V e:HEV.

Melihat tren ini, para analis memperkirakan bahwa pada tahun 2030, penjualan mobil hybrid bisa menembus angka 150.000 unit per tahun, atau sekitar 15–20% dari total penjualan mobil nasional.

2. Didukung oleh Regulasi dan Kebijakan Pemerintah

Pemerintah Indonesia sedang gencar mendorong transisi menuju kendaraan ramah lingkungan melalui program Low Carbon Emission Vehicle (LCEV). Kendaraan hybrid mendapat dukungan berupa:

- Keringanan PPnBM dan Bea Masuk,
- Fasilitas investasi untuk pabrikan yang memproduksi lokal,
- Serta kemungkinan insentif tambahan daerah seperti pembebasan parkir atau bebas ganjil-genap.

Kemenperin menargetkan bahwa pada 2030, setidaknya 20% kendaraan yang beroperasi di jalan Indonesia adalah kendaraan elektrifikasi, termasuk hybrid dan plug-in hybrid (PHEV). Artinya, mobil hybrid akan tetap menjadi pilar penting dalam strategi transisi nasional menuju mobil listrik penuh.

Baca Juga: Cek Bagaimana Mobil Hybrid Menghemat Bahan Bakar, Mitos atau Fakta Jika Lebih Efisien?


3. Pabrikan Mulai Fokus Produksi Lokal

Sejumlah produsen besar telah memulai langkah strategis untuk menjadikan Indonesia sebagai basis produksi mobil hybrid.
Contohnya:

- Toyota sudah memproduksi Innova Zenix Hybrid dan Yaris Cross Hybrid di Karawang.
- Honda merakit CR-V e:HEV di Karawang juga, dengan rencana menambah model hybrid lain.
- Suzuki telah memperkenalkan Ertiga Hybrid dan XL7 Hybrid dengan teknologi ringan (mild hybrid).

Dengan semakin banyaknya pabrikan yang memproduksi lokal, harga mobil hybrid akan semakin kompetitif di pasar domestik, membuatnya lebih terjangkau bagi masyarakat luas.

4. Tren Konsumen Beralih ke Kendaraan Hemat dan Hijau

Kenaikan harga bahan bakar, kesadaran akan polusi udara, dan keinginan masyarakat untuk berkontribusi terhadap lingkungan menjadi faktor pendorong utama perubahan perilaku konsumen.

Survei menunjukkan bahwa lebih dari 60% calon pembeli mobil baru di Indonesia mulai mempertimbangkan faktor efisiensi bahan bakar dan emisi karbon dalam keputusan pembelian mereka.

Baca Juga: Insentif Pemerintah untuk Mobil Hybrid: Peluang dan Tantangan di Pasar Domestik

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Ayu Kesuma Ningtyas

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X