Seiring usia mobil, ada beberapa aspek penting sebelum memutuskan membeli unit bekas LGX:
Tahun produksi dan kondisi: Tahun semakin tua, berarti risiko komponen aus, karat, atau cacat bodi lebih besar. Unit yang “terawat” dan kilometer rendah nilai jualnya jauh lebih tinggi.
Mesin dan transmisi: Variasi mesin termasuk bensin 1.8 L, 2.0 L dan bahkan diesel di beberapa varian; kondisi mesin, transmisi, serta servis sebelumnya sangat menentukan.
Interior dan fitur: Fitur pada zaman Kijang Kapsul jauh dari teknologi sekarang; misalnya belum ada banyak fitur keselamatan modern seperti ABS, airbag, dan sebagainya. Jadi kondisi interior, kelistrikan, AC, power window (jika ada) perlu dicek.
Dokumen dan keaslian: Legalitas kendaraan (STNK, BPKB), kelengkapan dokumen servis, serta keaslian unit (apakah pernah modifikasi berat, re-paint besar, atau penggantian mesin) memengaruhi nilai dan keamanan pembelian.
Kondisi bodi dan kaki-kaki: Mobil tua rentan terhadap korosi, kaki-kaki (suspensi, bushing, per daun) yang sudah aus, sehingga biaya perawatan potensial bisa cukup besar.
Harga pasar bekas (sekitar 2025)
Meskipun usianya sudah lebih dari 20 tahun, untuk varian LGX kondisi baik unit bekas memang masih dibanderol cukup tinggi meskipun “masih dijual di Rp 100 jutaan” bukan berlaku untuk semua unit, hanya unit-istimewa.
Contohnya: unit LGX bensin atau diesel dalam kondisi sangat bagus bisa mencapai harga di atas Rp 100 juta.
Sementara unit yang kondisi umum atau tahun lebih tua bisa berada di rentang puluhan juta rupiah.
