Realitasonline.id- Mesin adalah jantung kendaraan, dan sistem pendingin merupakan “paru-parunya” menjaga agar suhu mesin tetap ideal meski bekerja keras dalam kondisi lalu lintas padat maupun perjalanan jauh. Toyota Raize dan Toyota Yaris sama-sama dibekali sistem pendingin modern yang efisien, namun tanpa perawatan rutin, risiko overheat tetap bisa terjadi.
Overheat bukan hanya membuat mobil mogok, tetapi juga dapat merusak komponen vital seperti head silinder, gasket, hingga sistem injeksi bahan bakar. Karena itu, penting bagi pemilik Raize dan Yaris untuk memahami bagaimana cara merawat sistem pendingin mesin agar tetap bekerja optimal setiap saat.
1. Pahami Fungsi Sistem Pendingin Mesin
Sistem pendingin pada Toyota Raize dan Yaris berfungsi menjaga suhu kerja mesin di kisaran 85–95°C. Sistem ini terdiri dari beberapa komponen penting:
Radiator, yang bertugas menurunkan suhu cairan pendingin.
Kipas radiator, untuk mempercepat pendinginan terutama saat mobil berhenti.
Thermostat, mengatur aliran coolant agar mesin cepat mencapai suhu kerja optimal.
Water pump, yang memompa cairan pendingin ke seluruh blok mesin.
Coolant (air radiator), cairan khusus yang menyerap panas dan mencegah karat.
Ketika salah satu komponen ini tidak bekerja dengan baik, sistem pendingin kehilangan kemampuannya menjaga suhu mesin dan risiko overheat pun meningkat.
Baca Juga: Ini Cara Tepat Merawat Sistem Rem Toyota Raize agar Tetap Responsif dan Aman di Segala Kondisi Jalan
2. Gunakan Coolant Asli Toyota
Kesalahan yang sering dilakukan pengendara adalah mengisi radiator dengan air biasa. Padahal, air sumur atau air keran mengandung mineral yang dapat menimbulkan kerak pada saluran radiator dan water jacket. Gunakan Toyota Genuine Coolant (TGC) atau cairan pendingin dengan formula ethylene glycol yang sudah memiliki kemampuan anti-karat dan anti-beku. Coolant ini juga tahan pada suhu tinggi dan membantu menjaga kinerja mesin dalam kondisi ekstrem, baik di kemacetan kota maupun jalan tol. Idealnya, coolant diganti setiap 40.000 km atau dua tahun sekali, tergantung pada kondisi penggunaan.
3. Periksa Volume Coolant Secara Rutin
Setiap dua minggu sekali, buka kap mesin dan periksa tabung reservoir radiator. Pastikan volume cairan berada di antara tanda “LOW” dan “FULL”. Jika cairan berkurang drastis, kemungkinan ada kebocoran pada selang radiator, sambungan, atau water pump. Jangan langsung menambah cairan tanpa mencari sumber kebocoran terlebih dahulu. Bila perlu, periksa juga bagian bawah mobil — jika ada noda hijau atau kebiruan, itu tanda coolant menetes keluar.
4. Jaga Kondisi Tutup Radiator
Tutup radiator sering diabaikan, padahal perannya sangat penting. Komponen kecil ini menjaga tekanan di dalam sistem pendingin agar tetap stabil. Jika tutup radiator melemah atau karet perapatnya rusak, tekanan bisa turun dan cairan pendingin mudah menguap. Akibatnya, mesin menjadi cepat panas. Ganti tutup radiator setiap dua tahun sekali atau segera jika terlihat aus. Untuk Toyota Raize dan Yaris, gunakan tutup bertekanan 0.9 bar sesuai spesifikasi pabrikan.