Realitasonline.id- Keselamatan berkendara tidak hanya ditentukan oleh kondisi rem dan mesin saja, tetapi juga oleh ban, sebagai satu-satunya komponen mobil yang langsung bersentuhan dengan jalan.
Kombinasi antara sistem pengereman yang baik dan ban yang dalam kondisi prima menjadi kunci kestabilan mobil di jalan basah, licin, atau berlumpur.
Pada kendaraan seperti Toyota Rush yang sering digunakan di medan berat dan Daihatsu Ayla yang lebih banyak melintasi jalan perkotaan, perawatan ban dan sistem rem harus mendapat perhatian ekstra terutama saat musim hujan.
1. Pentingnya Kondisi Ban dalam Menjaga Kestabilan Mobil
Ban berfungsi untuk menjaga traksi dan grip kendaraan terhadap permukaan jalan. Ketika ban aus atau tekanan udaranya tidak sesuai, kemampuan cengkeramannya menurun secara drastis. Di jalan licin, hal ini bisa menyebabkan mobil kehilangan kendali atau tergelincir (aquaplaning). Untuk menghindarinya, pastikan ban selalu dalam kondisi tekanan udara sesuai rekomendasi pabrikan.
Tekanan ban yang terlalu rendah membuat ban cepat aus di sisi luar, sementara tekanan yang terlalu tinggi membuat bagian tengah ban cepat botak dan mengurangi daya cengkeram. Untuk Toyota Rush, tekanan ideal biasanya berkisar antara 30–33 psi, tergantung muatan dan kondisi jalan.
Sedangkan Daihatsu Ayla, karena bobotnya lebih ringan, tekanan yang disarankan adalah 29–31 psi. Periksa tekanan udara setidaknya seminggu sekali atau sebelum bepergian jauh.
2. Cek Ketebalan dan Kondisi Tapak Ban
Ketebalan tapak ban (tread depth) sangat menentukan kemampuan ban dalam membuang air dari permukaan jalan. Jika kedalaman tapak sudah di bawah 1,6 mm, ban sudah tidak layak pakai dan berpotensi menyebabkan selip saat hujan. Untuk mengeceknya, gunakan indikator TWI (Tread Wear Indicator) yang terdapat pada dinding ban.
Jika permukaannya sudah sejajar dengan indikator, berarti ban harus segera diganti. Selain itu, perhatikan juga adanya retakan halus, benjolan, atau potongan benda tajam yang menempel. Ban yang rusak seperti ini tidak hanya mengurangi kenyamanan, tetapi juga berisiko meledak saat kecepatan tinggi.
3. Rutin Melakukan Rotasi dan Spooring–Balancing
Ban yang tidak dirawat secara seimbang bisa menyebabkan mobil terasa oleng dan getar. Untuk menghindarinya, lakukan rotasi ban setiap 10.000 kilometer agar keausan merata antara ban depan dan belakang. Lakukan juga spooring dan balancing secara rutin.
Baca Juga: Ini Loh Cara Merawat Rem Mobil agar Tetap Responsif di Kondisi Jalan Licin