Realitasonline.id- Era digital telah membawa revolusi besar di dunia otomotif. Jika dahulu mobil hanya bergantung pada mesin dan komponen mekanik, kini kendaraan modern semakin mengandalkan perangkat lunak (software) untuk menjalankan berbagai fungsi penting. Konsep ini dikenal dengan istilah Software-Defined Vehicle (SDV) — atau kendaraan berbasis perangkat lunak.
SDV bukan sekadar tren, melainkan transformasi besar yang mengubah cara mobil dirancang, diproduksi, diperbarui, hingga digunakan oleh pengemudi. Dalam artikel ini, kita akan membahas apa itu SDV, bagaimana teknologinya bekerja, serta dampaknya bagi konsumen dan industri otomotif Indonesia.
Baca Juga: Teknologi Bantuan Pengemudi ADAS dan Semi-Otonom: Apa yang Harus Dipahami Konsumen Indonesia
Apa Itu Software-Defined Vehicle (SDV)?
Software-Defined Vehicle (SDV) adalah kendaraan yang sebagian besar fungsi dan sistemnya dikendalikan oleh perangkat lunak, bukan lagi komponen mekanik tradisional.
Jika dulu fitur kendaraan ditentukan sejak keluar dari pabrik, SDV memungkinkan pembaruan fitur (update) melalui internet — mirip seperti cara ponsel pintar menerima pembaruan sistem operasi. Pada kendaraan SDV, hampir semua sistem terintegrasi dalam satu pusat kontrol elektronik (central computing platform).
Perangkat lunak inilah yang mengatur sistem pengereman, suspensi, infotainment, navigasi, hingga fitur keselamatan seperti ADAS (Advanced Driver Assistance System).
Beberapa contoh mobil yang sudah menerapkan konsep SDV antara lain:
Tesla Model Y dengan sistem Over-The-Air (OTA) update,
Hyundai Ioniq 5 dengan software modular E-GMP,
Mercedes-Benz EQS yang memiliki “MBUX Hyperscreen”, sistem AI untuk personalisasi berkendara.
Bagaimana SDV Mengubah Cara Mobil Bekerja
Pada mobil konvensional, setiap fitur memiliki modul kontrol sendiri-sendiri — misalnya ABS, transmisi, dan audio. Namun di mobil SDV, semua sistem terhubung dalam arsitektur komputasi terpusat yang memungkinkan komunikasi lebih cepat dan efisien. Fitur-fitur baru seperti:
Mode berkendara adaptif,
Pembaruan fitur jarak jauh (OTA),
Personalisasi profil pengguna, dan
Integrasi smartphone penuh,
menjadi mungkin berkat sistem berbasis software ini.
Dengan SDV, mobil bukan lagi produk statis, melainkan produk dinamis yang terus berkembang seiring waktu. Pengguna bisa mendapatkan fitur baru tanpa perlu membeli mobil baru — cukup dengan memperbarui perangkat lunaknya.