Model Kepemilikan Baru yang Sedang Trend, Gen Z tak Lagi Melihat Mobil Sebagai Simbol Kesuksesan, Apa dan Bagaimana Ceritanya?

photo author
- Jumat, 28 November 2025 | 20:36 WIB
Keterangan foto: Mobil dan anak muda (Realitasonline/ wuling.id)
Keterangan foto: Mobil dan anak muda (Realitasonline/ wuling.id)

Realitasonline.id - OTOMOTIF | Dalam beberapa tahun terakhir, tren kepemilikan mobil mulai berubah drastis. Generasi muda, terutama milenial dan Gen Z, tidak lagi menjadikan “memiliki mobil pribadi” sebagai simbol kesuksesan. Sebaliknya, mereka lebih memilih fleksibilitas, efisiensi, dan kenyamanan tanpa beban perawatan jangka panjang. Dari sinilah muncul konsep baru dalam industri otomotif modern yaitu car subscription (langganan mobil) dan Mobility as a Service (MaaS) atau mobilitas sebagai layanan.

Artikel ini membahas bagaimana tren ini berkembang di dunia dan mulai diterapkan di Indonesia, lengkap dengan keuntungan, tantangan, serta potensinya mengubah cara masyarakat menggunakan kendaraan di masa depan.

Baca Juga: Perbandingan Mobil Bekas vs Baru, Ketika Teknologi Maju Cepat, Kapan Saatnya Upgrade?

1. Perubahan Paradigma: Dari Kepemilikan ke Pengalaman

Selama puluhan tahun, memiliki mobil pribadi adalah cita-cita banyak orang. Namun, kini gaya hidup urban berubah. Kebutuhan mobilitas tinggi tidak selalu berarti harus memiliki kendaraan sendiri. Faktor-faktor seperti kemacetan, biaya parkir mahal, pajak, dan perawatan membuat banyak orang mulai mencari alternatif yang lebih hemat dan praktis. Selain itu, perkembangan teknologi digital dan layanan berbasis aplikasi juga mempercepat pergeseran ini. Di kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, dan Bandung, masyarakat mulai melihat mobilitas sebagai layanan yang dapat diakses kapan saja, bukan barang yang harus dimiliki.

2. Apa Itu Car Subscription (Langganan Mobil)?

Car subscription adalah layanan di mana konsumen bisa “menyewa mobil” dalam jangka waktu tertentu — mulai dari satu bulan hingga satu tahun — dengan sistem berlangganan seperti Netflix.
Pengguna cukup membayar biaya bulanan tetap, dan sudah termasuk:
Pajak kendaraan,
Asuransi,
Servis rutin,
Penggantian ban dan oli,
Serta bantuan darurat 24 jam.

Setelah masa langganan habis, pengguna bisa memperpanjang, mengganti mobil dengan model lain, atau menghentikan langganan tanpa kewajiban kepemilikan.
Di Indonesia, layanan ini sudah mulai dikembangkan oleh beberapa perusahaan seperti Toyota Kinto One, Hyundai Subscription, dan MyCar.id, yang menyasar konsumen urban, pebisnis muda, dan keluarga yang butuh mobil fleksibel.

Baca Juga: Daihatsu Taft Reborn dan Tren SUV Retro di Indonesia: Gaya Lawas, Teknologi Masa Kini

3. Keuntungan Sistem Langganan Mobil

Model langganan menawarkan banyak keunggulan dibandingkan membeli mobil secara konvensional:
Tanpa uang muka besar: pengguna tak perlu membayar DP puluhan juta seperti pembelian mobil kredit.
Tidak repot perawatan: semua biaya servis dan perbaikan ditanggung penyedia layanan.
Fleksibel: bisa ganti mobil sesuai kebutuhan — city car untuk harian, SUV untuk perjalanan jauh, atau MPV untuk keluarga.
Efisien untuk jangka pendek: cocok bagi ekspatriat, perusahaan, atau individu yang hanya butuh kendaraan sementara.
Bebas depresiasi nilai jual: pengguna tak perlu khawatir harga mobil turun di masa depan.

Konsep ini membuat kepemilikan mobil terasa ringan dan sesuai dengan gaya hidup modern yang dinamis.

4. Mobility as a Service (MaaS): Masa Depan Transportasi Terintegrasi

Selain langganan mobil, ada konsep yang lebih luas lagi — Mobility as a Service (MaaS). MaaS adalah integrasi berbagai mode transportasi (mobil, motor listrik, taksi online, bus, kereta, hingga sepeda) ke dalam satu platform digital yang bisa diakses dengan mudah melalui aplikasi.
Dengan MaaS, pengguna cukup membuka satu aplikasi untuk:
Merencanakan perjalanan,
Memilih mode transportasi terbaik,
Melakukan pembayaran,
Dan berpindah antar mode dengan mudah.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Ayu Kesuma Ningtyas

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X