Tips Merawat Rem, Ban, dan Aki Agar Siap Tempur di Jalanan Liburan Akhir Tahun yang Sudah menanti

photo author
- Sabtu, 29 November 2025 | 20:17 WIB
Perawatan untuk ban Mobil (Realitasonline/ wuling.id)
Perawatan untuk ban Mobil (Realitasonline/ wuling.id)

Realitasonline.id - Persiapan mobil untuk libur akhir tahun bukan hanya soal ganti oli atau isi bensin full tank. Justru tiga komponen yang paling menentukan rasa aman dan nyaman selama perjalanan jarak jauh justru ada pada rem, ban, dan aki.

Tiga bagian ini adalah pondasi. Rem adalah kunci keselamatan, ban adalah satu-satunya bagian mobil yang menempel langsung ke aspal, dan aki adalah sumber kelistrikan yang menopang semua sistem. Jika salah satunya bermasalah, perjalanan bisa berantakan.

Karena itu, menjelang liburan besar akhir tahun, kamu harus memberi perhatian ekstra terhadap tiga komponen tersebut. Artikel ini membahas panduan praktis merawat rem, ban, dan aki agar mobil benar-benar siap tempur selama liburan.

Baca Juga: Suzuki Fronx SGX 2025 Resmi Hadir di Indonesia, Siap Tantang Honda WR-V dan Toyota Raize

Rem harus empuk tapi menggigit

Komponen rem harus dicek menyeluruh: kampas rem, kaliper, master rem, minyak rem, dan kondisi disc rotor. Banyak pengendara yang mengeluh rem terasa agak panjang tapi tetap menganggap normal. Padahal rem panjang saat jarak jauh dan kecepatan tinggi itu berbahaya.

Ciri rem sehat adalah injakan pedal empuk diawal tapi menggigit segera setelah melewati seperempat langkah pedal. Jika pedal rem makin injek makin dalam dan mobil baru melambat di ujung injakan, itu tanda rem butuh perbaikan atau bleeding. Minyak rem adalah komponen wajib dicek sebelum liburan.

Minyak rem menyerap kelembapan seiring waktu. Saat terlalu banyak kandungan air, minyak rem mudah panas dan bisa menyebabkan “vapor lock”. Ini membuat rem mendadak hilang kekuatan di tengah perjalanan menurun. Idealnya, minyak rem diganti setiap dua tahun atau setiap dua kali servis besar. Jangan kompromi soal rem.

Ban bukan sekadar kondisi fisik, tapi umur

Ban yang kondisinya masih tebal belum tentu aman untuk jarak jauh. Ban punya umur, rata-rata maksimal 4 tahun dari tanggal produksi. Walau masih tebal, jika ban sudah lebih dari 4 tahun, karet mulai getas. Saat suhu aspal tinggi di siang hari, risiko ban pecah akan lebih tinggi. Jangan lupa cek tekanan ban.

Baca Juga: Toyota Kijang LGX 2026 Hadir dengan Revolusi Desain, Fitur Super Mewah, dan Harga Terbaru yang Bikin Penasaran Pecinta MPV Keluarga

Tekanan ban terlalu rendah membuat dinding ban bekerja berat, dan panas meningkat. Tekanan terlalu tinggi membuat ban licin dan cengkraman berkurang. Pilih tekanan ban sesuai rekomendasi pabrikan. Jangan menurunkan tekanan ban karena mitos “biar lebih empuk”. Untuk perjalanan jarak jauh, stabilitas jauh lebih penting daripada kenyamanan semu.

Pastikan juga ban cadangan dalam kondisi prima. Banyak orang lupa cek ban cadangan, padahal ban cadangan adalah penyelamat jika ban utama bermasalah. Lihat permukaan ban dengan teliti, Periksa tanda-tanda berikut:
retak halus di dinding ban
benjolan kecil di permukaan ban
kawat keluar
keausan tidak rata

Jika kamu menemukan gejala tersebut, ganti ban sebelum liburan. Ban jelek di tol bukan main-main risikonya. Jangan lupa setel ulang spooring dan balancing. Ban yang tidak balance akan membuat getaran di kecepatan tinggi, yang bisa bikin pengemudi cepat lelah dan menurunkan konsentrasi.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Ayu Kesuma Ningtyas

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X