Realitasonline.id | Siapa yang tidak kenal Isuzu Panther, ketika disebutkan namanya, orang era tahun 90 an pasti mengenalnya. Apalagi iklannya pernah tayang di TV, diilustrasikan dengan sosok macan. Mobil ini kabarnya juga sempat merajai pangsa pasar Indonesia, dengan kategori MPV legendaris paling dicari.
Namun, meski sering diejek sebagai kendaraan dengan desain yang sudah ketinggalan zaman dan tidak mengalami perubahan bentuk dalam waktu lama, sebenarnya Isuzu Panther mengalami beberapa perubahan meskipun evolusinya cenderung gradual daripada revolusioner.
Isuzu Panther generasi kedua mengalami evolusi yang diperkenalkan pada tanggal 6 September 2000 dalam acara Gaikindo Auto Expo dengan kode bodi TBR541.
Meskipun hanya ada versi minibus untuk generasi kedua ini (sedangkan pickup tetap menggunakan bodi generasi pertama), mobil generasi keduanya sering disebut sebagai Panther Kapsul karena bentuknya yang aerodinamis, khas mobil tahun 2000-an.
Ada dua varian wheelbase yang tersedia, yaitu panjang dan pendek, dengan masing-masing memiliki tiga trim level.
Totalnya, ada enam varian: SM dan LM untuk varian termurah, SV dan LV untuk varian menengah, serta Hi-Grade SS dan Hi-Grade LS untuk varian paling lengkap fiturnya, walaupun secara resmi disingkat menjadi SS dan LS.
Panther generasi kedua ini menawarkan pilihan transmisi manual 5 percepatan dan transmisi otomatis 4 percepatan untuk varian SS dan LS, sementara varian lainnya hanya tersedia dengan transmisi manual 5 percepatan.
Mesin yang digunakan pada varian tersebut umumnya bertransmisi manual hampir sama dengan generasi sebelumnya, yaitu tipe mesin diesel direct injection 2500cc naturally aspirated dengan kode 4JA1.
Namun, tuning berbeda pada mesin menyebabkan performanya mengalami penurunan yang cukup signifikan.
Di generasi pertama Panther, mesinnya mampu menghasilkan 86 PS tenaga, namun pada generasi kedua ini, tenaganya turun menjadi 74 PS.
Untuk varian dengan transmisi otomatis, digunakan mesin diesel turbo 2500cc dengan kode 4JA1-L yang dasarnya sama dengan 4JA1, namun dilengkapi dengan turbo.
Kemungkinan mesin ini dipilih untuk menyeimbangkan performa dengan transmisi otomatis yang cenderung lebih lambat dibandingkan transmisi manual.