Menurut penelitian dari Insurance Institute for Highway Safety (IIHS), kendaraan yang dilengkapi dengan sistem pengereman darurat otomatis (AEB) dapat mengurangi tabrakan belakang hingga 50%.
Fitur seperti lane-keeping assist dan blind spot monitoring juga terbukti mengurangi kecelakaan akibat perpindahan jalur yang tidak disengaja.
Selain itu, adaptive cruise control membantu menjaga jarak aman dengan kendaraan lain, sehingga mengurangi risiko tabrakan beruntun.
Baca Juga: Masa Depan Mobil Tanpa Sopir, Sejauh Mana Teknologi Autopilot Berkembang?
Namun, efektivitas ADAS bergantung pada beberapa faktor, seperti kondisi jalan, cuaca, dan perhatian pengemudi. Sistem ini bukan pengganti kewaspadaan manusia, tetapi lebih sebagai alat bantu yang meningkatkan keselamatan.
3. Tantangan dalam Penggunaan ADAS
Meskipun menawarkan banyak keuntungan, ADAS memiliki beberapa tantangan, seperti:
-Ketergantungan Berlebihan: Beberapa pengemudi cenderung terlalu mengandalkan teknologi ini dan kurang waspada saat berkendara.
-Kesalahan Sensor: Dalam kondisi cuaca buruk, seperti hujan deras atau kabut tebal, sensor dan kamera ADAS bisa kurang akurat.
-Harga yang Lebih Mahal: Mobil dengan fitur ADAS umumnya memiliki harga lebih tinggi dan biaya perawatan yang lebih mahal.
ADAS merupakan inovasi penting dalam meningkatkan keselamatan berkendara dan telah terbukti efektif dalam mengurangi kecelakaan.
Namun, teknologi ini tetap memerlukan kewaspadaan pengemudi agar dapat berfungsi secara optimal. Dengan perkembangan teknologi yang semakin maju, ADAS berpotensi menjadi standar keselamatan di masa depan, membawa kita selangkah lebih dekat menuju jalan raya yang lebih aman. (KN)