otomotif

Menyambut Mobil Cerdas: IoT, V2X, dan Android Automotive di Era Otomotif Baru

Rabu, 9 Juli 2025 | 22:35 WIB
Era Otomotif Baru (Realitasonline/Canva)

Realitasonline.id - Dunia otomotif tengah memasuki era baru di mana konektivitas menjadi fitur utama. Mobil tidak lagi sekadar alat transportasi, melainkan perangkat pintar yang terhubung secara digital dengan pengguna, kendaraan lain, hingga infrastruktur kota.

Tiga pilar utama dalam konektivitas mobil masa depan adalah IoT (Internet of Things), V2X (Vehicle-to-Everything), dan sistem infotainment modern seperti Android Automotive.

Ketiganya membuka jalan menuju pengalaman berkendara yang lebih aman, efisien, dan intuitif. Simak bagaimana teknologi ini membentuk masa depan industri otomotif.

Baca Juga: Konektivitas Mobil Masa Depan: IoT, V2X, dan Android Automotive

1. IoT: Mobil yang Terhubung Sepenuhnya
Internet of Things (IoT) memungkinkan mobil untuk terhubung dengan berbagai perangkat eksternal melalui internet. Dengan teknologi ini, pengguna bisa memantau status kendaraan secara real-time dari smartphone, seperti tekanan ban, jarak tempuh, status baterai (pada EV), hingga riwayat perawatan.

Mobil dengan fitur IoT juga bisa menerima pembaruan software (over-the-air/OTA) secara otomatis, tanpa harus ke bengkel. Bahkan, fitur keamanan seperti pelacakan kendaraan, notifikasi pencurian, atau pembatas kecepatan bisa dikontrol langsung dari aplikasi.

2. V2X: Komunikasi Antar Kendaraan dan Infrastruktur
Teknologi V2X (Vehicle-to-Everything) membawa konektivitas ke level berikutnya. V2X memungkinkan mobil berkomunikasi tidak hanya dengan kendaraan lain (V2V), tapi juga dengan infrastruktur jalan (V2I), pejalan kaki (V2P), dan jaringan kota pintar.

Baca Juga: Teknologi ADAS dan Self-Driving! Seberapa Siap Mobil Melaju di Jalanan Jakarta?

Dengan V2X, mobil dapat mengantisipasi bahaya sebelum terlihat oleh pengemudi, seperti kendaraan di persimpangan, penyeberang jalan tersembunyi, atau perubahan lampu lalu lintas. Teknologi ini sangat penting dalam mengurangi kecelakaan dan mendukung mobil otonom di masa depan.

3. Android Automotive: Sistem Infotainment Terintegrasi
Android Automotive OS adalah sistem operasi berbasis Android yang ditanam langsung ke dalam head unit mobil. Berbeda dari Android Auto yang memerlukan sambungan ponsel, Android Automotive berjalan secara mandiri dan terintegrasi dengan sistem kendaraan.

Pengguna dapat mengakses Google Maps, Spotify, YouTube Music, bahkan perintah suara Google Assistant tanpa perangkat eksternal. Selain itu, sistem ini juga bisa mengatur suhu kabin, menampilkan status kendaraan, dan mempersonalisasi pengalaman berkendara sesuai profil pengguna.

Baca Juga: Transformasi Otomotif di Indonesia, Ini Tren Kendaraan Listrik dan Hybrid 2025

Merek-merek seperti Volvo, Polestar, dan Renault telah mengadopsi Android Automotive untuk model-model terbaru mereka.

Konektivitas adalah masa depan otomotif. Kombinasi IoT, V2X, dan Android Automotive menghadirkan mobil yang bukan hanya pintar, tetapi juga adaptif terhadap lingkungan dan kebutuhan pengemudi. Seiring infrastruktur digital Indonesia berkembang, era mobil pintar terhubung bukan lagi angan, tapi kenyataan yang semakin dekat. (KN)

Tags

Terkini