otomotif

Kendaraan Hybrid vs EV: Mana yang Lebih Relevan untuk Pasar Indonesia?

Senin, 11 Agustus 2025 | 20:48 WIB
Berbagai Mobil di Indonesia (Realitasonline/Canva)



Realitasonline.id - Perkembangan teknologi otomotif di Indonesia semakin menunjukkan arah menuju kendaraan ramah lingkungan. Dua pilihan utama yang kini mulai mendominasi perbincangan adalah mobil hybrid dan mobil listrik murni (EV - Electric Vehicle). Namun, dari kedua jenis kendaraan ini, mana yang sebenarnya lebih relevan untuk pasar Indonesia?

1. Pengertian Singkat: Hybrid dan EV
Mobil Hybrid adalah kendaraan yang menggunakan kombinasi mesin bensin dan motor listrik. Sistem ini bekerja secara bergantian atau bersamaan untuk meningkatkan efisiensi bahan bakar.

Mobil Listrik (EV) sepenuhnya digerakkan oleh motor listrik dan ditenagai oleh baterai yang perlu diisi ulang menggunakan listrik.

Baca Juga: Tren Modifikasi Mobil 2025: Lebih dari Sekadar Gaya, Bisa untuk Personal Branding

Keduanya menawarkan solusi lebih bersih dibanding mobil konvensional berbahan bakar bensin atau diesel.

2. Keunggulan Mobil Hybrid di Indonesia
Tidak Bergantung pada Infrastruktur Listrik
Mobil hybrid dapat mengisi ulang baterai dari mesin bensin, sehingga tidak memerlukan stasiun pengisian daya (SPKLU), yang masih terbatas di banyak wilayah Indonesia.

Efisiensi Bahan Bakar Lebih Baik
Konsumsi BBM lebih irit, terutama di lalu lintas kota yang padat.

Transisi Lebih Mudah
Bagi pengguna kendaraan konvensional, hybrid adalah pilihan yang nyaman karena tetap bisa mengisi bensin seperti biasa.

Baca Juga: Canggihnya Teknologi ADAS, Advanced Driver Assistance Systems Menuju Mobil Otonom

3. Keunggulan Mobil Listrik (EV)
Zero Emission
Tidak menghasilkan emisi karbon saat digunakan, sehingga lebih ramah lingkungan.

Biaya Operasional Lebih Rendah
Mengisi daya listrik jauh lebih murah dibanding membeli bahan bakar.

Perawatan Lebih Sedikit
EV tidak memiliki mesin pembakaran, sehingga komponen yang harus dirawat lebih sedikit.

Namun, EV masih menghadapi tantangan infrastruktur dan harga yang relatif tinggi.

4. Tantangan Infrastruktur dan Regulasi
Indonesia masih dalam tahap awal pengembangan infrastruktur kendaraan listrik. Meskipun pemerintah telah membangun beberapa SPKLU dan memberikan insentif pajak, akses ke charging station masih belum merata, terutama di luar kota besar.

Baca Juga: Ini Peran Influencer Otomotif dalam Mengubah Persepsi Konsumen, Masih Percaya?

Halaman:

Tags

Terkini