Realitasonline.id - Dengan peningkatan kesadaran akan lingkungan dan efisiensi energi, mobil hybrid dan listrik semakin populer di pasar otomotif. Namun, banyak calon pembeli yang bingung memilih antara kedua teknologi ini.
Manakah yang lebih efisien dari segi biaya, performa, dan dampak lingkungan? Simak analisis berikut untuk memahami perbedaannya.
- Efisiensi Energi dan Konsumsi Bahan Bakar
Mobil listrik (EV) dikenal sebagai yang paling efisien dalam hal konversi energi. Mereka mengandalkan 100% tenaga baterai, sehingga tidak menghasilkan emisi saat berkendara.
Menurut data, EV mampu mengubah sekitar 85-90% energi listrik menjadi tenaga penggerak, sementara mesin bensin konvensional hanya 20-30%. Hal ini membuat EV unggul dalam efisiensi, terutama untuk penggunaan harian di perkotaan dengan jarak tempuh sedang (rata-rata 300-500 km per pengisian).
Baca Juga: Inovasi Terbaru dalam Dunia Modifikasi Mobil yang Sedang Tren
Di sisi lain, mobil hybrid menggabungkan mesin bensin dan motor listrik. Sistem ini memungkinkan mobil beralih ke tenaga listrik saat kecepatan rendah atau dalam kemacetan, sehingga menghemat konsumsi bahan bakar.
Untuk perjalanan jarak jauh (800-1.000 km dengan tangki penuh), hybrid lebih praktis karena tidak bergantung pada infrastruktur charging. Namun, efisiensi hybrid tetap di bawah EV karena masih menggunakan bahan bakar fosil.
- Biaya Kepemilikan Jangka Panjang
Mobil listrik memiliki biaya operasional lebih rendah. Biaya "isian" listrik umumnya lebih murah daripada bensin, dan perawatannya minim karena tidak ada komponen seperti oli mesin atau kopling.
Namun, harga beli EV masih lebih tinggi daripada hybrid, dan penggantian baterai (setelah 8-10 tahun) bisa menelan biaya signifikan.
Baca Juga: 3 SPKLU Tersembunyi di Bandung yang Bikin Mobil Listrik Kamu Selalu Siap Jalan!
Sementara itu, hybrid menawarkan harga lebih terjangkau dibandingkan EV. Biaya perawatan mirip dengan mobil konvensional, tetapi tetap lebih hemat BBM.
Beberapa negara juga memberikan insentif pajak untuk hybrid, meski tidak sebesar EV. Dari segi investasi, hybrid bisa menjadi pilihan aman bagi yang ragu dengan infrastruktur listrik di daerahnya.
