otomotif

Hybrid sebagai Jembatan Menuju EV di Pasar Indonesia: Solusi Transisi Menuju Transportasi Ramah Lingkungan

Selasa, 19 Agustus 2025 | 19:25 WIB
Mobil Listrik Ramah Lingkungan (Realitasonline/Wuling.id)



Realitasonline.id - Transisi menuju kendaraan listrik murni (EV – Electric Vehicle) di Indonesia memerlukan strategi yang realistis. Salah satu solusi yang dinilai efektif adalah adopsi mobil hybrid.

Dengan menggabungkan mesin bensin dan motor listrik, mobil hybrid menawarkan efisiensi bahan bakar lebih baik, emisi rendah, serta fleksibilitas bagi konsumen yang belum siap sepenuhnya beralih ke EV.


Mengapa Mobil Hybrid Cocok untuk Indonesia?

Indonesia masih menghadapi keterbatasan infrastruktur pengisian daya EV. SPKLU (Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum) belum tersedia merata, terutama di luar kota besar.

Baca Juga: Material Ramah Lingkungan dan Desain Efisien untuk Mobil 2025: Inovasi Menuju Transportasi Berkelanjutan

Mobil hybrid tidak sepenuhnya bergantung pada charger, sehingga memberikan rasa aman bagi pengemudi yang melakukan perjalanan jauh.
Selain itu, harga mobil hybrid umumnya lebih terjangkau dibanding EV murni dengan spesifikasi setara, membuatnya lebih mudah diakses oleh konsumen menengah.


Jenis Mobil Hybrid di Pasar

1. Mild Hybrid (MHEV)
Motor listrik berfungsi mendukung mesin bensin, meningkatkan efisiensi dan akselerasi, tetapi tidak dapat menggerakkan mobil sendiri.


2. Full Hybrid (HEV)
Dapat berjalan menggunakan mesin bensin, motor listrik, atau kombinasi keduanya. Contohnya Toyota Corolla Cross Hybrid.


3. Plug-in Hybrid (PHEV)
Memiliki baterai lebih besar yang dapat diisi melalui charger eksternal, memungkinkan jarak tempuh listrik murni hingga puluhan kilometer.

Baca Juga: Masa Depan Mobil Otonom dan AI di Kokpit Menuju Era 2025–2035


Insentif dan Dukungan Pemerintah

Pemerintah Indonesia telah memberikan insentif untuk mobil hybrid, termasuk pengurangan pajak barang mewah (PPnBM) dan kemudahan administrasi. Kebijakan ini bertujuan mendorong penggunaan kendaraan rendah emisi sambil menunggu kesiapan infrastruktur EV.
Langkah ini sejalan dengan target Net Zero Emission Indonesia pada 2060.


Perspektif Konsumen Indonesia

Banyak konsumen melihat mobil hybrid sebagai pilihan “aman” dalam masa transisi. Mereka bisa menghemat bahan bakar dan berkontribusi pada pengurangan emisi tanpa harus khawatir mencari stasiun pengisian listrik.
Selain itu, teknologi hybrid terkenal andal dan tidak memerlukan perubahan besar dalam kebiasaan berkendara.

Halaman:

Tags

Terkini