3. Hal Lain yang Perlu Dicek pada EV Bekas
Selain baterai, pembeli juga sebaiknya memperhatikan aspek lain seperti:
- Motor listrik: pastikan tidak ada suara aneh saat akselerasi.
- Sistem pendingin baterai: cairan pendingin harus rutin diganti untuk menjaga performa sel baterai.
- Software dan fitur konektivitas: beberapa EV membutuhkan update software agar sistem bekerja optimal.
- Sistem charging port: cek apakah ada karat atau kerusakan pada port pengisian.
4. Apakah Membeli EV Bekas Layak di 2025?
Jawabannya tergantung kondisi baterai dan harga jual. Dengan semakin banyaknya pilihan EV baru di Indonesia, harga mobil listrik bekas menjadi lebih kompetitif. Jika menemukan unit dengan SoH baterai sehat, garansi masih berlaku, dan riwayat charging baik, membeli EV bekas bisa jadi solusi hemat sekaligus ramah lingkungan.
Baca Juga: SUV Bekas Favorit Keluarga: Fortuner vs Pajero, Mana yang Lebih Worth It?
Namun, calon pembeli perlu menyiapkan dana lebih untuk perawatan khusus, serta memastikan akses ke bengkel EV terpercaya.
Membeli mobil listrik bekas bukanlah hal yang mustahil, asalkan pembeli cermat dalam mengecek kondisi baterai. Fokus utama ada pada State of Health (SoH), riwayat pengisian, serta garansi pabrikan. Dengan langkah tepat, EV bekas bisa menjadi pilihan cerdas untuk menikmati teknologi ramah lingkungan dengan harga lebih terjangkau.
Jadi, sebelum deal, pastikan Anda memeriksa baterai secara detail agar tidak menyesal di kemudian hari.(KN)