Realitasonline.id - Memilih mobil pertama sering kali menjadi dilema bagi keluarga muda di Indonesia. Pertanyaan klasik yang muncul adalah: lebih baik membeli mobil baru atau mobil bekas?
Keduanya punya kelebihan dan kekurangan masing-masing, baik dari sisi harga, fitur, maupun biaya perawatan. Agar Anda tidak salah langkah, mari kita ulas secara detail mana yang lebih menguntungkan untuk keluarga muda di tahun 2025.
1. Harga Awal: Mobil Bekas Lebih Ramah Kantong
Faktor harga jelas menjadi pertimbangan utama. Mobil bekas umumnya dijual dengan harga yang jauh lebih murah dibanding mobil baru. Misalnya, dengan budget Rp200 juta, Anda bisa memilih MPV bekas kelas menengah atau SUV kompak bekas yang masih layak pakai.
Baca Juga: 6 Tips Menghadapi Jalan Menanjak dan Turunan Curam agar Rem Tidak Cepat Panas
Sementara mobil baru dengan harga sama biasanya terbatas pada kelas LCGC atau city car. Namun, harga murah tidak selalu berarti hemat, karena kondisi mobil bekas bisa memengaruhi biaya perawatan ke depannya.
2. Fitur dan Teknologi: Mobil Baru Lebih Modern
Keluarga muda biasanya membutuhkan fitur modern seperti sistem infotainment layar sentuh, kamera parkir, hingga fitur keselamatan aktif (ADAS). Mobil baru jelas lebih unggul karena sudah dilengkapi dengan teknologi terbaru yang menunjang kenyamanan dan keamanan perjalanan keluarga.
Sementara mobil bekas, terutama keluaran di bawah tahun 2018, biasanya masih minim fitur canggih. Meski demikian, beberapa model menengah ke atas tetap menawarkan kenyamanan kabin yang luas dan kualitas material lebih baik.
3. Biaya Perawatan dan Garansi
Mobil baru memiliki keuntungan karena masih dilindungi garansi resmi pabrikan hingga 3–5 tahun. Artinya, jika ada kerusakan, sebagian besar biaya bisa ditanggung dealer. Selain itu, kondisi mesin dan komponen masih segar, sehingga minim risiko mogok atau keluar biaya besar.
Sebaliknya, mobil bekas memerlukan perhatian lebih.
Baca Juga: Trik Mengemudi di Jalan Tol dengan Aman dan Hemat Biaya
Jika pemilik sebelumnya merawat mobil dengan baik, biaya servis masih bisa ditekan. Namun, ada risiko suku cadang aus seperti kampas rem, shockbreaker, atau aki yang harus segera diganti.