Matikan fitur yang tidak perlu
Banyak orang lupa mematikan fitur-fitur elektrikal yang tidak diperlukan saat macet, seperti charger berlapis, pemanas jok (jika ada), heater, defogger belakang non-stop, atau audio volume tinggi. Semua ini menarik daya listrik yang berpengaruh pada beban alternator dan ujungnya ke beban mesin. Saat macet panjang, gunakan fitur yang memang relevan saja: AC, audio dengan volume normal, dan lampu yang diperlukan.
Pilih AC mode recirculate
Mode recirculate menjaga udara kabin berputar di dalam, sehingga AC bekerja lebih ringan daripada mode fresh air yang mengambil udara dari luar. Ini membuat kompresor AC tidak bekerja terlalu keras. AC yang efisien = konsumsi bensin lebih hemat.
Jangan buka kaca terlalu sering
Banyak orang berpikir membuka kaca lebih hemat BBM karena AC bisa dimatikan. Padahal di kondisi macet, membuka kaca justru membuat polusi, debu, dan panas masuk. Hasilnya, badan jadi gerah, lalu akhirnya AC dinyalakan lebih dingin. Ini justru lebih boros. Biarkan kaca tetap tertutup dan AC bekerja di suhu yang tidak terlalu dingin.
Pilih jalur bijak dari awal
Sebelum keberangkatan, gunakan navigasi dan lihat pola rute. Kalau tahu jalur utama pasti padat, berani ambil jalur alternatif sejak awal. Jangan mengambil alternatif saat sudah di tengah macet, karena itu membuat bensin terbakar percuma.
Baca Juga: Nusron Ungkap 116 Wilayah di Sulawesi Selatan Tak Punya RDTR, Padahal Penting untuk Iklim Investasi
Jangan ikut perang ego di jalan
Banyak pemborosan BBM yang terjadi bukan karena kondisi teknis mobil, tapi karena perang ego pengemudi. Berebut lajur, memotong lajur, memaksakan overtake, adalah pemicu utama akselerasi mendadak yang membakar bensin. Semakin kalem, semakin hemat, semakin tenang.
Menghemat BBM saat macet panjang bukan sesuatu yang mustahil. Kuncinya adalah mengatur pola gerak kendaraan menjadi lebih halus, meminimalkan stop and go yang agresif, dan mengoptimalkan fitur mobil seperti ECO mode, tekanan ban, dan manajemen AC. Kemacetan liburan tidak harus menjadi alasan bensin jebol. Dengan teknik berkendara yang cerdas, kita bisa tetap menikmati perjalanan, menjaga kantong tetap aman, dan sampai tujuan tanpa beban pikiran. Dan pada akhirnya, liburan yang menyenangkan bukan hanya soal destinasi, tetapi bagaimana kita menikmati proses perjalanannya tanpa stres dan tanpa pemborosan.(KN)