otomotif

Perbandingan Biaya Kepemilikan Mobil Listrik vs Mobil Bensin di Pasar Indonesia, Mana yang Lebih Hemat?

Jumat, 28 November 2025 | 20:43 WIB
Mobil Listrik Wuling di GJAW 2025 (Realitasonline/ wuling.id)

Realitasonline.id- Dalam beberapa tahun terakhir, mobil listrik semakin populer di Indonesia. Berbagai merek seperti Wuling Air EV, Hyundai Ioniq 5, hingga BYD Dolphin mulai meramaikan pasar. Namun, masih banyak calon konsumen yang bertanya-tanya: apakah mobil listrik benar-benar lebih hemat dibanding mobil bensin?

Kali ini kita akan membahas secara mendalam perbandingan biaya kepemilikan mobil listrik dan mobil bensin di Indonesia, mulai dari harga beli, biaya operasional, hingga perawatan jangka panjang.

Harga Pembelian Awal

Perbedaan pertama dan paling mencolok antara mobil listrik dan mobil bensin adalah harga awalnya. Saat ini, harga mobil listrik masih tergolong lebih tinggi. Misalnya, mobil listrik kecil seperti Wuling Air EV dibanderol mulai Rp240 jutaan, sedangkan mobil bensin city car seperti Toyota Agya atau Honda Brio bisa didapat dengan harga dibawah Rp 180 juta.

Baca Juga: Model Kepemilikan Baru yang Sedang Trend, Gen Z tak Lagi Melihat Mobil Sebagai Simbol Kesuksesan, Apa dan Bagaimana Ceritanya?

Harga mobil listrik yang lebih mahal sebagian besar disebabkan oleh biaya baterai yang mencapai 30–40% dari total harga kendaraan. Meski begitu, pemerintah Indonesia telah memberikan subsidi dan insentif pajak untuk mendorong penjualan kendaraan listrik, termasuk bebas PPnBM dan potongan PPN.

Dalam jangka panjang, harga baterai diprediksi akan menurun seiring peningkatan produksi massal dan teknologi penyimpanan energi yang semakin efisien.

Biaya Operasional Sehari-hari

Salah satu keunggulan utama mobil listrik adalah biaya operasional yang jauh lebih rendah dibanding mobil bensin. Untuk memahami perbedaannya, mari kita lihat contoh sederhana.

Mobil bensin: rata-rata konsumsi 12 km/liter, dengan harga bensin Rp13.000/liter. Maka, biaya perjalanan sejauh 1.000 km sekitar Rp1.083.000.
Mobil listrik: konsumsi daya sekitar 13 kWh/100 km, dengan tarif listrik rumah tangga Rp1.700/kWh. Maka, biaya untuk 1.000 km hanya sekitar Rp 221.000.

Artinya, penggunaan mobil listrik bisa lebih hemat hingga 70–80% dibanding mobil bensin dalam hal bahan bakar.
Keunggulan ini menjadi alasan utama banyak konsumen kota besar mulai beralih, terutama untuk penggunaan harian yang menempuh jarak pendek hingga menengah.

Biaya Perawatan dan Servis

Selain hemat energi, mobil listrik juga memiliki biaya perawatan yang lebih rendah. Hal ini karena sistem penggerak listrik tidak memiliki banyak komponen bergerak seperti mesin pembakaran internal. Mobil listrik tidak membutuhkan penggantian oli mesin, filter udara, busi, atau kopling seperti mobil bensin.

Baca Juga: Alasan Mengapa Kendaraan Listrik (EV) Kini Menjadi Mainstream: Tantangan dan Peluang di Indonesia

Halaman:

Tags

Terkini