Karena kalah jumlah, akhirnya masyarakat memilih mundur. Api yang membakar mobil Damkar dan langsung dipadamkan. Selanjutnya Satpol PP Deli Serdang dan puluhan pria diduga preman bayaran suruhan pengembang membongkar bangunan milik warga dengan menggunakan alat berat.
Saat terjadinya kericuhan, sejumlah warga diantaranya Boru Sianturi, Marga Sihombing dan beberapa warga lagi mengalami luka robek di kepalanya akibat dilempar batu oleh diduga preman yang turut melempari masyarakat Kampung Kompak.
Dengan kondisi kepala bersimbah darah hingga ke lehernya, beberapa warga tersebut mengaku tidak terima digusur lantaran mereka sudah puluhan tahun tinggal di lokasi. Sedangkan saat ini mereka sedang mengurus IMB bangunan rumah mereka.
Usai terjadinya kericuhan, masyarakat Kampung Kompak diteror puluhan preman bersenjata tajam klewang.
Baca Juga: Sempat Terjadi Kejar-Kejaran Pengedar Narkoba ini tak Berkutik Dibekuk Polres Padangsidimpuan
Akibat teror tersebut banyak masyarakat memilih diam di rumahnya, ada juga yang mengungsi ke luar Desa Sampali. Yang lebih anehnya, banyak rumah warga yang juga dirubuhkan. Sementara kata Satpol PP hanya bangunan gundang yang akan dirubuhkan, namun di lapangan tidak sesuai.
Hal itu disampaikan salah seorang warga, FAP yang mengatakan jika puluhan preman suruhan mafia tanah yang mengendarai sepedamotor dan berjalan kaki sembari menenteng klewang menyisir gang-gang untuk mencari masyarakat Kampung Kompak.
"Warga diteror karena banyak preman bersenjata klewang menyisir gang-gang untuk mencari saya dan warga lainnya. Kami sangat ketakutan. Rencananya hari ini kami mau membawa warga yang terluka ke Polda Sumut untuk membuat laporan," kata pria yang melaporkan Pj Bupati Deli Serdang dan Kasatpol PP ke Poldasu beberapa waktu yang lalu.
Lanjut FAP, dia juga mendapat kabar bahwa Rahman Tua Nasution yang merupakan korban pembacokan oleh preman dan juga pecatan anggota Polri, Kamiso beberapa waktu lalu itu diamankan sejumlah orang.
"Rahman diamankan beberapa orang pria, tapi tak tahu dibawa kemana. Mobil Rahman juga dibakar diduga preman suruhan mafia tanah," ungkapnya sembari menambahkan jika hukum di Indonesia ini "tajam ke bawah dan tumpul ke atas".