Guru Besar IPB: Permintaan Tutup TPL Mustahil, Tidak Perusak Lingkungan dan Rutin Beri CSR

photo author
- Selasa, 27 Mei 2025 | 12:54 WIB
 Prof Dr Manuntun Parulian Hutagaol. (Realitasonline.id/Dok)
Prof Dr Manuntun Parulian Hutagaol. (Realitasonline.id/Dok)

Baca Juga: Wabup Lom Lom Suwondo Sebut Deli Serdang Kabupaten Nahdliyin, Massa Al Washliyah Demo Kantor Bupati Permasalahkan Aset

"Masalahnya adalah kaum miskin akan berusaha mempertahankan keberlanjutan hidupnya dengan segala cara, termasuk merambah hutan dan sumberdaya alam lainnya," ujarnya.

Makanya, pendapatan kaum miskin perlu terus ditingkatkan melalui pembangunan berkelanjutan (Kuznet, 1970). Bila tidak ada penciptaan lapangan kerja baru untuk menggantikan lapangan kerja yang lama, maka seruan penutupan TPL justru akan “counter productive” terhadap upaya pelestarian lingkungan.

Bila seandainya TPL ditutup, maka pertanyaan yang juga relevan adalah siapa atau lembaga mana yang “merawat dan menjaga” pepohonan dan sumberdaya alam lainnya yang ada di lahan yang tadinya dikelola TPL? Kegiatan ini bukanlah hal yang mudah.

Sudah lama beredar informasi adanya aktivitas penebangan pohon-pohon di hutan alam di KDT secara illegal dan kayu-kayu curian ini diangkut truk dari KDT ke Sumatera Timur.

Di sana ada berbagai jenis industri yang menggunakan kayu
sebagai bahan baku, namun industri tersebut tidak mempunyai lahan sendiri/konsesi untuk menanam kayu.

Dengan mencabut hak konsesinya, pohon-pohon yang ada di bekas lahan konsesi TPL yang luasnya sekitar 160.000 Ha akan menjadi “bulan-bulanan” para pencuri kayu tersebut.

Sebagai akibatnya, penutupan TPL justru akan membuat lingkungan DT semakin rusak. Banjir dan longsor akan semakin sering terjadi.

Baca Juga: Petugas Kloter 09 KNO Visitasi Kesehatan Jemaah Haji Melalui Pendekatan Medis dan Spiritual

Masa Depan Perekonomian KDT?

Kemiskinan bukanlah fenomena baru di KDT. Bahkan, kawasan ini pernah dimasukkan pemerintah Orde Baru dalam “peta kemiskinan”.

Pemerintah berupaya keras menghapus kemiskinan dengan mengimplementasikan berbagai program pembangunan. Namun, hingga saat ini KDT masih terus didera oleh kemiskinan.

Tidak hanya kemiskinan tinggi, tingkat pendapatan masyarakat yang masih

sangat rendah perlu segera diatasi. Saat ini, tingkat pendapatan rata-rata masyarakat KDT masih jauh di bawah rata-rata pendapatan per kapita nasional.

Singkat kata, penghapusan kemiskinan dan peningkatan pendapatan masyarakat merupakan tantangan pokok dalam pembangunan ekonomi KDT. Tantangan ini hanya mungkin diatasi dengan industrialisasi.

Untuk itu, pemerintah harus berusaha menarik sebanyak-banyaknya investasi dari luar untuk menggerakkan perekonomian KDT. Bila kita terus-menerus meneriakkan tutup TPL, apakah investor dari luar akan datang menanam modalnya untuk membangun industri di kawasan ini?

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Ayu Kesuma Ningtyas

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Gubsu : Bantuan Korban Bencana Harus Tepat Sasaran

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:07 WIB
X