Untuk dapat diterima oleh masyarakat setempat, masyarakat Bali dituntut untuk mampu beradaptasi dan saling menghargai satu sama lain. Jika hal ini tidak terjadi, sulit bagi etnis Bali untuk diterima secara penuh oleh masyarakat atau penduduk etnis lain yang sudah menetap di daerah ini. Namun, proses adaptasi yang dilakukan oleh masyarakat Bali tidaklah mudah. Mereka harus belajar untuk bergaul secara utuh dengan masyarakat setempat dan mulai memahami adat istiadat serta kebiasaan yang berlaku di daerah tersebut.
Tentunya, dengan adanya transmigrasi dan proses adaptasi yang dilakukan oleh masyarakat Bali, kemungkinan terjadinya penurunan unsur-unsur kebudayaan leluhur yang mereka bawa sangat besar. Hal ini menarik untuk diteliti lebih lanjut, terutama dalam hal bagaimana masyarakat Bali memulai kehidupan sosial dan berinteraksi dengan lingkungan baru serta masyarakat setempat.
Meskipun demikian, keberagaman suku dan budaya yang ada di Desa Pegajahan tetap menjadi potensi yang besar untuk saling belajar dan bertukar pengalaman. Adanya pencampuran antar budaya yang terjadi di Desa Pegajahan juga menjadi bukti bagaimana keberagaman dapat menjadi kekuatan dalam membangun masyarakat yang saling menghargai dan saling toleransi.
Dikunjungi Budayawan dan Wartawan Senior dari Jakarta
Melihat pencampuran antar budaya yang terjadi di Desa Pegajahan, khususnya masyarakat Bali, membuat tertarik para budayawan dan wartawan senior yang notabene merupaka Dewan Jurin Anugerah Kebudayaan PWI Tahun 2023 untuk berkunjung.
Kedatangan para Dewan Juri yang juga Budayawan ini terdiri dari Ninok Leksono, Nungki Kusumastuti, Agus Dermawan T, dan Yusuf Susilo Hartono, awalnya mengikuti rangkaian Hari Pers Nasional Tahun 2023 (HPN) yang dihelat di Kota Medan. Namun, berkat promosi yang disampaikan oleh para pengurus PWI Sergai membuat para Budayawan tertarik dan akhirnya melakukan lawatan ke Kabupaten Tanah Bertuah Negeri Beradat.
Sebelum berkunjung ke pura Bali di Pegajahan, rombongan terlebih dahulu mencicipi kuliner khas laut di Pantai Pondok Permai dan sesudahnya juga mampir ke lokasi pacuan kuda Jerico Stable.