Catatan: Marudut Nainggolan, Wartawan Realitasonline
Memperpanjang usia pemakaian beberapa jembatan di Tarutung-Sipoholon Tapanuli Utara, stop penambangan pasir dari sungai (aek) Sigeaon.
Kala itu,tahun 2013 dalam sebuah tulisanku, kurang lebih 3 meter ketebalan endapan pasir disepanjang alur sungai yang memanjang dari kecamatan Siloholon-Tarutung terkuras oleh ulah penambang pasir yang mengejar untung dengan mengabaikan ekosistem.
Menggunakan mesin penyedot pasir, puluhan penambang pasir melakukan aktivitas disepanjang alur sungai. Aktivitas puluhan penambang dengan alat mesin akhirnya "mematikan" penambang tradisional.
Pantauan penulis tahun 2013 itu, akibat ulah penambang di hulu sungai kecamatan Sipoholon, sebagian alir sungai rusak bahkan bertumbuh menjadi daratan ditumbuhi semak belukar.
Kala itu puluhan "pengusaha" terus menggerayangi endapan pasir tanpa kompromi. Bahkan terpantau saat itu bukan lagi murni pasir lagi yang tersedot tetapi sudah bercampur batu-batu kecil.
Terkurasnya endapan pasir membuat penambang berpindah pindah tempat.