Metoda yang belum pernah dilakukan di proses pencalonan Organisasi Profesi Wartawan tertua di Indonesia dengan turun ke kabupaten -kota merupakan sesuatu fositif dengan mendengar langsung curahan wartawan daerah.
Kalau nanti dipercaya mengemban amanah Ketua PWI Sumut banyak ‘PR’ yang akan dikerjakan,itulah awal kata dari Farianda dihadapan teman seprofesi.
"Mengembalikan organisasi PWI menjadi organisasi wartawan yang dihargai dan disegani",salah satu dari program Farianda.
Kalimat yang sengaja kutandai dalam dua tanda petik ini membuat aku merenung seraya memandang tajam mimik wajah bung Farianda Putra Sinik. Kutangkap terpancar keseriusan untuk mengembalikan marwah organisasi wartawan tertua di Indonesia ini,khususnya di Sumatera Utara.
Saya tidak bermaksud membandingkan antara para seniorku yang pernah duduk dipucuk pimpinan atau ketua yang benar-benar membuat PWI ber marwah dan disegani, sebab membanding-bandingkan kurang elok rasanya.
Sepakat dengan prinsif H. Farianda Putra Sinik.Dirinya mencalonkan jadi ketua PWI Sumut tidak mau melihat keburukan ataupun menjelek-jelekkan pengurus yang lama.
"Saya hanya ingin mengubah dan menaikkan marwah PWI Sumut menjadi organisasi yang disegani,” pungkas Farianda.