- Tahap perencanaan alternatif program
Tahap ini merupakan tahap dimana mahasiwa sebagai agen perubah secara aktif dan partisipatif mencoba membuat perencanaan tentang bagaimana program yang akan di lakukan kedepannya dalam penyelesaian masalah. Simson sebagai agen perubah berdiskusi dengan karang taruna sebagai salah satu stakeholders terkait bagaimana proses keberlanjutan dari program. Dalam hal ini program yang akan dijalankan dalam proses pengembalian keberfungsian kelompok sasaran ialah melakukan program giat bimbingan belajar secara gratis di sekretariat karang taruna yang dilakukan 2 kali dalam seminggu yaitu hari sabtu dan minggu dengan skala prioritas pemberian pembelajaran ialah mata pelajaran bahasa ingris, matematika, dan pendidikan pancasila.
- Tahap pelaksanaan (implementasi program)
Tahap ini merupakan tahap dimana simson sudah memulai program yang telah di tentukan sebelumnya serta memformulasikan kelompok sasaran. Dalam pelaksanaan program ada 3 pelajaran yang difokuskan yaitu matematika dasar (pembagian, pengurangan, pecahan,) bahasa ingris (listening, writing, reading) serta pendidikan pancasila. Pada tahap ini saya sudah mulai melaksanakan program giat bimbingan belajar gratis kepada anak-anak sebagai kelompok sasaran dengan langkah awal yang saya lakukan ialah memberikan kelas motivasi Selanjutnya proses bimbingan belajar saya lakukan semenarik mungkin dengan melakukan dinamika kelompok yang bertujuan untuk memacu diri mereka untuk terus berlomba dan terus belajar.
- Tahap evaluasi
Tahap evaluasi merupakan tahap dimana simson melakukan proses pengawasan terhadap program yang sedang dijalankan. Tujuan dilakukannya ialah untuk melihat apakah program yang dilakukan memiliki dampak positif bagi kelompok sasaran, dan apakah juga memiliki luaran (output). Melalui pengamatan dan observasi yang simson lakukan terlihat bahwa perubahan positif memang terlihat pada kelompok sasaran hal tersebut dibuktikan dari sikap perubahan yang di tunjukkan seperti mental anak anak yang semakin kuat dan berani, mereka yang dulunya tidak bisa berhitung kini sudah bisa berhitung, kemudian memperkenalkan diri dengan mengunakan bahasa ingris, serta memahami dari pentingnya pancasila. melalui kegiatan ini kemampuan kelompok sasaran meningkat, perubahan sikap juga terjadi pada kelompok sasaran secara umum dimana dulunya mereka bersikap apatis kini menjadi aktif dan antusias serta meningkatnya wawasan dan pengetahuan kelompok sasaran.
- Tahap terminasi
Tahap terminasi merupakan tahap terakhir bagi simson sebagai agen perubah dalam pelaksanaanya selama keberlangsungan program. Tahap terminasi merupakan tahap dimana sudah selesainya hubungan atau kontrak atau masa antara agen perubah dengan kelompok sasaran. terlepas dari selesainya suatu kontrak terminasi juga dilakukan apabila kelompok sasaran sudah mengalami perubahan dan dapat mengembalikan keberfungsiannya. Dalam hal ini simson melakukan terminasi karena sudah terlihat pada kemampuan kelompok sasaran untuk mengatasi permasalahan yang ada pada dirinya, serta kemampuan untuk mengatasi kondisi yang mungkin muncul terkait dengan permasalahan dimana anak anak sudah mampu berkembang dan mampu meningkatkan sumber daya mereka melalui program yang dilakukan yaitu pemberian giat bimbingan belajar gratis serta meningkatnya prestasi anak di sekolah.
Akhir kata, pasca pandemic covid-19 memang menjadi sesuatu hal yang sangat sulit namun bagi simson pandemic bukan sesuatu hal yang perlu kita keluhkan tetapi bagaimana kita tetap bisa eksis dan mampu tetap memiliki kemampuan dalam hal belajar. Sehingga dalam hal ini bahwa tidak ada kata terlambat dalam belajar, suatu pendidikan atau pembelajaran tidak semuanya kita dapatkan di sekolah formal saja tetapi pendidikan dapat kita dapatkan dalam sekolah non-formal salah satunya ialah melalui program giat bimbingan belajar gratis yang dilaksanakan diluar dari pembelajaran formal. Demikian juga para stakeholders sebagai agen perubah termasuk mahasiswa harus mampu memberikan kontribusi dalam memajukan sumber daya manusia khususnya anak-anak karna suatu negara bisa berkembang dan maju apabila anak-anak sebagai generasi penerus mempunyai nilai, kemampuan dan keahlian baik dalam bidang pengetahuan, keterampilan sebagai stimulus dalam menunjang kehidupanya. (*)