Indikator Keberhasilan Ramadhan

photo author
- Jumat, 21 April 2023 | 08:05 WIB
Dr Muktaruddin MA. (Realitasonline.id/Dokumen)
Dr Muktaruddin MA. (Realitasonline.id/Dokumen)

Ramadhan adalah bulan pelatihan. Sebulan penuh seorang muslim dilatih oleh sang pelatih agung yakni Allah SWT. Dalam mengikuti pelatihan ada yang gugur babak penyisihan, semi final akan tetapi banyak yang mampu bertahan sampai bapak final.

Bagi peserta pelatihan penting mengetahui apa indikator keberhasilan pelatihan tersebut. Demikian juga bagi sang pelatih telah menyosialisasikan bentuk penilaian dan indikator keberhasilannya. Hal ini penting agar peserta pelatihan dapat mengukur keberhasilannya, menjaga prestasinya dan meningkatkannya pada masa yang akan datang.

Apakah yang menjadi indikator keberhasilan ibadah puasa Ramadhan yang dapat dilihat pasca Ramadhan ?

Baca Juga: Fahrizal Efendi Nasution Terpilih Ketua DPC Hanura Mandailing Natal Secara Aklamasi Madina


Pertama, terjadi perbaikan hubungan vertikal kepada Allah

Hubungan vertikal kepada Allah dalam bahasa agama disebut Hablum Minallah. Perbaikan vertikal kepada Allah dapat dilihat pada aspek Islam, Iman dan Ihsan. Perbaikan pada aspek Islam (syariat) dapat dilihat dari perbaikan kuantitas ibadah.

Jika sebelum Ramadhan belum megerjakan shalat, zakat dan amal kebaikan lainnya maka setelah Ramadhan bertambah kuantitas ibadah yang dikerjakan. Kalau sebelum Ramadhan shalat kapan teringat maka setelah Ramadhan menjalankannya full lima kali sehari semalam bahkan ditambah dengan shalat-shalat sunnah. Jika sebelum Ramadhan jarang membaca Al-Qur'an maka pasca Ramadhan sering membaca Al-Qur'an.

Perbaikan pada aspek Iman (keyakinan) dapat dilihat dari kualitas ibadah. Jika Islam menekankan kuantitas maka iman menekankan kualitas. Antara Islam dan Iman tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Jika sebelum Ramadhan seorang muslim beragama hanya bersifat simbolis maka setelah Ramadhan beragama penuh keyakinan dan penghayatan.
Perbaikan pada aspek Ihsan maknanya ada dua, pertama berbuat yang terbaik, kedua, merasakan pengawasan Allah SWT.

Jika seorang muslim sebelum Ramadhan bekerja asal-asalan maka pasca Ramadhan akan bekerja terbaik yang bisa dikerjakan dan penuh dedikasi. Mengapa bekerja penuh dedikasi karena dia sadar Allah melihat kualitas pekerjaannya dan akan mengapresiasi sesuai dengan kualitasnya.

Baca Juga: Pelindo Pastikan Layanan Kesiapan Operasional Periode Libur Lebaran 2023 Lancar

Kedua, terjadi perbaikan hubungan horizontal kepada sesama manusia.

Hubungan horizontal kepada manusia dalam bahasa agama disebut Hablum Minannaas. Indikator kedua keberhasilan puasa Ramadhan bukan hanya dilihat membaiknya hubungan kepada Allah akan tetapi juga kepada manusia.

Pada puasa Ramadhan dilatih merasakan haus dan lapar sebagaimana dirasakan orang yang kurang mampu. Bahkan dibulan Ramadhan sangat dianjurkan bersedekah, berinfak dan bentuk berbagi lainnya untuk melatih kepekaan sosial.

Penguatan kepekaan sosial dalam ibadah puasa Ramadhan itu dapat dilihat dari perintah mengeluarkan zakat fitrah di akhir Ramadhan.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Ayu Kesuma Ningtyas

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

PTPN1 Regional 1 Sembelih 13 Lembu, 4 Kambing

Minggu, 8 Juni 2025 | 06:46 WIB
X