Medan - Realitasonline.id | Pemilihan presiden (Pilpres) tahun 2024 diperkirakan bakal menjadi pertarungan 4 paslon (pasangan calon) berkualitas, bahkan tiga capres (calon presiden) sudah diumumkan, yaitu Anies Baswedan ( Nasdem, PKS, Demokrat), Prabowo Subianto ( Gerindra, PKB), Ganjar Pranowo ( PDIP, PPP) dan berpeluang untuk capres Airlangga Hartarto ( Golkar, PAN, dan Parpol non parlemen Perindo, PBB, atau PSI).
Perkiraan ini dinyatakan Presidium Kongres Rakyat Nasional (Kornas) Sutrisno Pangaribuan alias SP kepada wartawan Realitasonline.id, Kamis (4/5/2023) di Medan, terkait bursa Capres 2024 siap bertarung diperhelatan pesta demokrasi tahun 2024.
Dia menyebutkan, Pilpres 2004 diikuti empat paslon dan dua putaran. Pilpres 2009 diikuti tiga paslon dan satu putaran. Pilpres tetap menjadi pesta demokrasi yang menggembirakan dan tidak mendapati penggunaan politik identitas, sentimen primordial, maupun eksploitasi SARA.
Pilpres 2014 dan 2019 diikuti dua paslon dengan capres yang sama. Yaitu Jokowi menang dua kali dan menjadi presiden. Kedua Pilpres berujung gugatan di Mahkamah Konstitusi (MK), bahkan sempat terjadi pembelahan rakyat dalam waktu lama. Penggunaan politik identitas, sentimen primordial, dan eksploitasi SARA menjadi fakta sejarah.
Padahal, kata mantan anggota DPRD Sumut ini, pilpres sejatinya pertarungan ide, gagasan, program untuk rakyat. Seharusnya para kandidat menjelaskan konsep- konsep pembangunan maupun pembaharuan bangsa. Pilpres harus membatasi bahkan tidak membiarkan ada paslon menggunakan politik identitas, sentimen primordial dan eksploitasi SARA. "Jika ada paslon menggunakannya, harus didiskualifikasi," katanya.
Baca Juga: Tahun Politik, Baskami Ajak Insan Pers Jaga Persatuan Bangsa
Menurutnya, Pilpres 2024 juga harus tegas melakukan pembatasan, pelarangan terhadap pemberian hadiah atau janji paslon kepada pemilih. Hadiah dan janji dalam bentuk uang, sembako maupun bentuk lain harus dilarang. Paslon yang melakukannya harus didiskualifikasi dan diproses secara hukum.
"Pilpres 2024 merupakan yang ke-lima sejak tumbangnya orde baru. Sudah saatnya kita naik kelas, berubah seperti bayi dari makanan susu dan madu menjadi makanan keras. Pilpres sejatinya sebagai sarana mencari dan menemukan pemimpin terbaik, yang mampu menjawab tantangan masa depan," katanya.
Baca Juga: Erick Thohir Sindir Kerajaan-Kerajaan Kecil Di BUMN Bisa Hambat Percepatan Kerja
Kongres Rakyat Nasional sebagai rekan juang politik Ganjar Pranowo, akan terus menyuarakan bahwa Pemilu ( Pileg, Pilpres, Pilkada) pesta demokrasi. Maka sejatinya Pemilu harus menggembirakan, dan menghadirkan sukacita bagi sesama anak bangsa. Kornas akan terus mengobarkan semangat kebangsaan dan kebersamaan.
"Kornas akan konsisten menawarkan jalan perubahan melalui Pilpres 2024, perubahan perilaku kontestan dan konstituen. Paslon Ganjar selaku kontestan akan kita ingatkan dan awasi, agar tidak memberi hadiah atau janji berupa uang, sembako dan bentuk lain. Tidak akan menggunakan politik identitas, sentimen primordial dan eksploitasi SARA," katanya.
Baca Juga: Baskami Minta Penyelenggara Maksimalkan Persiapan Pemilu 2024 dan Waspada Politik Identitas