Realitasonline.id | Ulang tahun merupakan momen yang sering dilakukan karena hampir setiap orang akan merayakan hari kelahirannya. Lantas bagaimana hukum merayakan ulang tahun dalam Islam?
Tradisi dalam merayakan hari ulang tahun seringkali dilakukan para orang tua kepada anaknya.
Hal itu merupakan suatu bentuk perayaan rasa syukur atas nikmat yang diberikan Tuhan yang Maha Esa.
Namun, menurut pandangan Islam apa hukumnya merayakan ulang tahun apakah diperbolehkan atau tidak?
Baca Juga: Siaran TV Analog Dimatikan, Warga Medan Kesal karena Kurang Sosialisasi: Jadi Kami Mau Nonton Apa?
Sebagaimana penjelasan dari Ustaz Abdul Somad yang berkaitan dengan hukum dalam merayakan ulang tahun dalam Islam.
"Ustaz apa hukumnya dalam merayakan ulang tahun dalam Islam?" tanya salah satu jemaah seperti dilansir dari channel YouTube Al Furqon.
Ustaz Abdul Somad menjelaskan terkait bagaimana hukum dari merayakan ulang tahun.
Baca Juga: Saat Tinjau Langkat, Kapolda Sumut Amankan 20 Dapur Arang Diduga Ilehgal, Ini ungkapan Ilmuan
"Happy birthday to you. Minta apa tadi nak? jaket. Happy birthday to you. Ibu minta apa? tas Hermes. Bulan depan suami pulak ulang tahun. Happy birthday to you. Abang minta apa tadi? adalah...," ucap Ustaz Abdul Somad.
Menurut penjelasan Ustaz Abdul Somad bahwa berdoa kepada api adalah perbuatan dari Majusi.
Majusi sendiri merupakan agama tertua bernama zoroaster atau Zoroastrianisme.
Baca Juga: Cuaca Kota Medan Lagi Panas Banget! Panas-Panas Begini Enaknya Minum ini Nih, Cara Bikinnya Gampang
"Zaratusta atau nama agamanya Zorotaster tempatnya di Iran. Iran sendiri masih ada api abadi yang mana biasanya Olimpiade mengambil api abadi yang Tak Pernah padam. Maka meminta kepada api adalah suatu perbuatan Majusi. Maka jangan," tambahnya.