bogor

Ratusan Siswa Nyaris Terseret Provokasi! Polda Jabar Turun Tangan Cegah Aksi Anarkis

Rabu, 15 Oktober 2025 | 17:36 WIB
Ilustrasi pelajar di ruang kelas. Polda Jabar mengimbau agar pembinaan siswa diperkuat untuk mencegah provokasi ajakan unjuk rasa. (Realitasonline.id/Dok) .

Realitasonline.id - Bandung | Kepolisian Daerah Jawa Barat (Polda Jabar) mengimbau Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat untuk memperkuat pembinaan terhadap para siswa, terutama di wilayah yang terindikasi rawan terprovokasi ajakan unjuk rasa ke Jakarta.

Langkah ini diambil setelah aparat berhasil mengamankan 417 siswa yang berencana mengikuti aksi demonstrasi pada bulan lalu di wilayah hukum Polda Jabar.

Wilayah yang kini menjadi fokus pembinaan meliputi Kabupaten dan Kota Bogor, Kabupaten Karawang, serta Kabupaten Purwakarta, di mana ditemukan adanya upaya provokasi terhadap pelajar melalui media sosial dan jaringan komunikasi tertentu.

Baca Juga: Dugaan Pungli di Balik Bantuan Alat UMKM, Warga Dimintai Uang

Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol. Hendra Rochmawan, menegaskan bahwa aksi unjuk rasa yang melibatkan pelajar bukan hanya menyalahi aturan, tetapi juga berpotensi membahayakan keselamatan mereka.

“Pelajar seharusnya fokus pada pendidikan dan masa depan, bukan terseret dalam agenda kelompok tertentu yang ingin menunggangi isu sosial dan politik,” ujarnya, Rabu (15/10/2025).

Dari hasil penyelidikan, sebagian besar siswa tersebut terprovokasi melalui flyer digital dan ajakan di media sosial dengan narasi menyesatkan yang dibuat untuk menarik simpati generasi muda.

Baca Juga: Disdukcapil Medan Layani 578.947 Dokumen Adminduk per September 2025

“Kami menemukan banyak konten provokatif yang sengaja dibuat untuk membangkitkan emosi dan sentimen negatif terhadap pemerintah,” tambahnya.

Sebagai langkah pencegahan, Polda Jabar telah berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan, para guru, dan pihak sekolah untuk memperkuat pembinaan mental serta wawasan kebangsaan di kalangan pelajar. Program ini diharapkan mampu menumbuhkan rasa cinta tanah air, disiplin, dan kemampuan berpikir kritis, agar pelajar tidak mudah terpengaruh oleh informasi yang menyesatkan.

“Pembinaan karakter, nasionalisme, dan literasi digital sangat penting untuk mencegah munculnya generasi yang mudah tersulut provokasi dan bertindak anarkis,” tegas Kombes Hendra.

Baca Juga: Rahasia Perawatan Denza D9 Agar Baterai Tetap Prima Hingga 10 Tahun

Polda Jabar juga mengingatkan bahwa keterlibatan pelajar dalam aksi yang berpotensi menimbulkan gangguan kamtibmas akan ditindak sesuai ketentuan hukum yang berlaku.

“Kami tetap mengedepankan langkah pembinaan, namun apabila ditemukan pihak-pihak yang sengaja memobilisasi pelajar, akan kami tindak tegas,” tegasnya.

Halaman:

Tags

Terkini