Medan - Realitasonline.id| Tim dosen Unimed yang diketuai oleh M Surip melakukan pendampingan dan pelatihan digitalisasi karya sastra berupa puisi berbasis ekologi di komunitas pondok Belajar Arnila Kampung Nelayan Belawan Seberang Kota Medan.
Kegiatan di Kampung Nelayan Belawan tersebut merupakan salah satu program Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) yang dilaksanakan tim dosen Unimed di bawah naungan Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Negeri Medan (Unimed).
Baca Juga: Wali Kota Siantar Dukung Tingkatkan Kompetensi Jurnalis Online, SMSI Gelar Workshop Media Siber
Pengabdian kepada masyarakat ini turut dihadiri oleh tim dosen Unimed yakni Muhammad Anggie J Daulay, Syairal Fahmy Dalimunthe, dan didampingi juga oleh Kaprodi Sastra Indonesia M Oky Fardian Gafari serta Kepala Sanggar Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia M Hafidz Assalam.
Lewat sambutannya M Surip menyampaikan bahwa sastra di tengah gempuran era disrupsi digital harus tetap dipertahankan.
Lebih jauh beliau berharap agar eksistensi sastra di pondok Belajar Arnila Kampung Nelayan seberang bisa diwujudkan lewat diinisiasinya program pengabdian ini.
Baca Juga: Penjelasan Kemenag Aceh Soal Seribuan Calhaj Gagal Berangkat Haji 2023
"Semoga kedatangan kami di sini dapat membantu adik-adik membuat puisi hingga dapat memaksimalkannya ke dalam suatu buku antologi dan media digital seperti blog," sebutnya.
"Kami akan memberikan pendampingan secara berkala sampai estimasi waktu yang telah ditentukan yakni empat pertemuan guna memantapkan luaran yang kita targetkan. Semoga dapat pula memberikan manfaat serta dapat mengangkat martabat desa Kampung Nelayan Seberang dalam menekuni bidang sastra dan kebudayaan," katanya lagi.
Pondok Belajar Arnila merupakan suatu wadah untuk anak-anak kampung Nelayan Seberang belajar, berdiskusi, bahkan memunculkan ide kreatifnya.
Pondok belajar ini didirikan oleh Arnila Melina seorang dokter muda kelahiran 1995 yang berinisiatif mendirikan pondok belajar di wilayah Belawan dikarenakan masih banyak anak di desa tersebut yang tidak mendapatkan pendidikan yang merata.
Pondok Belajar Arnila berdiri pada tahun 2015 memegang misi awal yakni berfokus pada memberantas buta huruf, menulis, dan berhitung.
Pada awalnya hanya Arnila sajalah yang menjadi tenaga pengajar sekaligus relawan, namun seiring bertambahnya waktu, kini Pondok Belajar Arnila sudah merekrut beberapa relawan untuk membantunya mengembangkan literasi di Kampung Nelayan Seberang.
Baca Juga: Bisa Gawat, Jalan Kabupaten di Gampong Padang Bakau Labuhanhji Aceh Selatan Terancam Putus