Penjelasan Kemenag Aceh Soal Seribuan Calhaj Gagal Berangkat Haji 2023

Banda Aceh - Realitasonline.id| Seribuan Calhaj Provinsi Aceh membatalkan keberangkatan haji 2023. Penjelasan itu disampaikan Kemenag Aceh.

Pranata Humas Kemenag Aceh Amwar Citra Hutabarat menyebutkan sekitar 1028 Calhaj yang membatalkan kebarangkatan haji 2023 dengan berbagai alasan.

Alasan paling banyak Calhaj gagal berangkat, kata Kemenag Aceh, karena alasan ekonomi. Para Calhaj tidak sanggup melunasi BPIH.

Baca Juga: Wali Kota Siantar Dukung Tingkatkan Kompetensi Jurnalis Online, SMSI Gelar Workshop Media Siber

"Banyak Calhaj gagal berangkat karena tidak sanggup membayar BPIH," kata Pranata Humas Kemenag Aceh sembari menambahkan ada juga faktor keluarga.

Faktor keluarga ini dipengaruhi karena tidak ada lagi kebijakan penggabungan antara suami istri atau pendamping lansia, terang Humas Kemenag Aceh.

Sedangkan tahun lalu, kata dia, pemerintah masih membolehkan penggabungan. Artinya suami atau istri yang berhak berangkat tahun ini bisa ditemani suaminya meskipun belum mendapat jatah berangkat di tahun yang sama.

Baca Juga: Rektor USU Prof Muryanto Amin Bertolak Ke Amerika Serikat Jalin Kerja Sama dengan WPI

Begitu juga dengan jamaah lansia yang bisa ditemani pendamping, meskipun belum mendapat jatah berangkat.

"Tapi tahun 2023 ini sudah tidak bisa lagi. Jadi siapa yang duluan maka dia yang berangkat, tidak bisa penggabungan. Malahan tahun ini dibentuk petugas untuk membantu pelayanan lansia," kata Amwar Citra Hutabarat.

Dikabarkan, Provinsi Aceh mendapat kuota jamaah haji 2023 sebanyak 4378 orang. Kemudian, ditambah 411 orang sebagai cadangan pertama.

Baca Juga: 80 Peserta Workshop Vaccinology for Clinical and Public Health Practice Kunjungi Bio Farma Bandung

Ditambah lagi 216 orang cadangan kedua dan penambahan 465 orang cadangan ketiga. Sehingga total daftar jamaah berhak lunas sebanyak 5470 orang.

Dari total jamaah berhak lunas itu, sebanyak 1028 orang memilih mundur. Posisi mereka diisi oleh jamaah dari kelompok cadangan.