“UIN SU bertekad bergerak untuk maju, hari ini 58 PTKIN terdiri dari UIN, IAIN dan STAIN seluruh Indonesia terus bersaing luar biasa dari aspek prestasi dan kualitas," jelas Prof Akmal.
"Kita belum bisa unggul. Masih UIN Jakarta, Yogyakarta dan Bandung meraih unggul," jelasnya lagi.
Baca Juga: Warga Gedung Johor Kerap Was-was Setiap Hujan, Ahmad Darwis Bilang Gini
"Kita masih baik sekali, satu level lagi. Namun untuk maju, tumbuh dan berkembang, seperti kampus-kampus unggul itu, maka harus dibangun iklim dan susana yang kondusif,” harap Prof Akmal.
Jika tidak, maka menurutnya, UIN SU akan sulit bergerak bangkit, maju dan melangkah lebih baik.
Kondusif dimaksud ini harus diwujudkan semua pemangku kepentingan.
Baca Juga: R-APBD 2024 Sumut Rp14,4 T Disampaikan ke DPRD SU, Belanja Naik 2,8 Persen
Hal ini ia tegaskan terkait isu miring yang beredar selama beberapa minggu ini terkait dugaan jual beli jabatan yang sebenarnya tidak terjadi.
Prof Akmal menjelaskan, UIN SU berdiri karena kolaborasi ulama dan umara kala itu.
Nilai ini yang terus dibawa hingga sekarang bahkan oleh Rektor Prof Nurhayati yang menegaskan komitmen dan konsisten memimpin kampus Islam milik masyarakat Sumut ini.
Baca Juga: Ketua DPRD SU Minta PT KAI Evaluasi Perlintasan Kereta Api Khususnya di Sumatera Utara
Prof Akmal menambahkan saat ini UIN SU berada dalam status akreditasi B secara institusi.
Dari 62 prodi, tujuh di antaranya sudah akreditasi unggul. Sisanya terakreditasi baik sekali dan beberapa prodi masih akreditasi C.
Akreditasi ini menjadi fokus kerja rektor dan kepemimpinan yang baru karena indikator akreditasi merupakan ukuran perguruan tinggi berkualitas.
Baca Juga: Petugas PPIH Asrama Haji Medan Larang Wartawan Liput Kegiatan Pembagian Koper Jamaah Haji Kloter 14