Diungkapkan Ribut jika anaknya Deni sosok pendiam dan tidak pernah membuat masalah.
"Jikapun anak saya bersalah, kan bisa di proses di kepolisian. Namun tidak terbukti anak saya mencuri, justru malah dibakar hidup-hidup. Apa masih ada hukum rimba di Indonesia ini," katanya sembari bercucuran air mata.
"Saya tidak yakin Deni mencuri, karena setahuku dia tidak pernah membuat masalah baik itu di rumah ataupun di sekitar tempatnya tinggal," sambungnya.
Dengan kondisi seperti ini sebut Ribut, dia tidak tahu lagi harus berbuat apa. Apalagi untuk biaya operasi anaknya itu, dia tidak tahu harus mencarinya kemana.
"Istri dan anak ketiga saya bekerja di Malaysia, sedangkan anak pertama saya sudah berkeluarga dan tidak tinggal dengan kami. Hanya saya dan korban tinggal berdua," kata dia.
"Kadang kami makan tak makan. Ada saja tetangga kami yang baik beri kami makan. Saat ini saya bingung harus mencari kemana biaya operasi anak saya," pungkasnya sembari menambahkan jika di rumahnya listrik sudah lama diputus PLN karena tidak sanggup bayar.
Terpisah, Kanit Reskrim Polsek Percut Sei Tuan Iptu Japri Simamora yang dikonfirmasi menegaskan jika pihaknya saat ini masih melakukan pengejaran terhadap 2 pelaku yang identitasnya sudah diketahui.
"Kamis dini hari kita sudah melakukan pencarian terhadap 2 pelaku, namun belum berhasil menemukan keduanya. Saat ini kita sudah membentuk tim untuk memburu para pelaku," katanya dengan tegas.
Sementara itu Kapolrestabes Medan Kombes Pol Valentino Alfa Tatareda SH SIK yang dikonfirmasi lewat WhatsApp mengatakan akan meminta Polsek Percut Sei Tuan untuk atensi kasus ini.
"Saya arahkan Polsek Percut Seituan untuk atensi kasusnya," terang Kapolrestabes.(TM)
Deni saat pertama kali mendapat perawatan medis di RS Muhammadiyah akibat tubuhnya gosong akibat dibakar 2 pria, Rabu (25/10/2023).