Terjebak TPPO di Luar Negeri, Ribuan WNI Dipaksa Jalani Penipuan Online

photo author
- Rabu, 31 Juli 2024 | 20:20 WIB
Ilustrasi TPPO (Tribrata News)
Ilustrasi TPPO (Tribrata News)

Baca Juga: Apakah Sebenarnya Santet Bisa Membunuh Orang? Simak Penjelasan Buya Yahya Tentang Kematian

Para pelaku biasanya menargetkan orang-orang yang rentan dan sedang membutuhkan pekerjaan, memanfaatkan situasi ekonomi yang sulit untuk menjebak mereka.

Menurut data dari Kementerian Luar Negeri, ada lebih dari 2.000 WNI yang menjadi korban TPPO di luar negeri.

Sebagian besar dari mereka berada di Asia Tenggara, dengan jumlah terbesar berada di Kamboja.

Pemerintah berjanji akan terus meningkatkan upaya untuk memerangi TPPO dan melindungi warganya dari kejahatan ini.

Baca Juga: Terbang ke Dunia Lain? Mengungkap Misteri Pengalaman Mati Suri

Selain itu, masyarakat juga diimbau untuk lebih berhati-hati dan waspada terhadap tawaran pekerjaan yang terdengar terlalu bagus untuk menjadi kenyataan.

"Jangan mudah tergiur dengan janji-janji manis. Pastikan untuk memverifikasi informasi dan mencari tahu lebih lanjut tentang perusahaan atau agen yang menawarkan pekerjaan tersebut," kata Retno Marsudi.

Pihak berwenang juga menekankan pentingnya pendidikan dan sosialisasi mengenai bahaya TPPO.

Masyarakat perlu diberikan informasi yang jelas dan akurat tentang modus operandi sindikat perdagangan orang, agar mereka tidak mudah tertipu.

Baca Juga: Kudu Tetap Hati-hati dan Lebih Waspada Lagi, Kata Buya Yahya Praktik Perdukunan dan Sihir BIsa Merusak Tauhid

Dengan semakin berkembangnya teknologi, modus penipuan online juga semakin canggih. Para pelaku TPPO terus berinovasi dalam menjalankan aksinya, sehingga diperlukan kewaspadaan yang tinggi dari masyarakat dan ketegasan dari pihak berwenang untuk memberantas kejahatan ini.

Dalam beberapa minggu ke depan, pemerintah berencana mengadakan pertemuan dengan para korban yang berhasil diselamatkan untuk mendengarkan langsung pengalaman mereka dan merumuskan langkah-langkah lebih lanjut yang harus diambil.

"Kami tidak akan berhenti sampai semua WNI yang terjebak dapat kembali dengan selamat," tegas Retno Marsudi.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Zufarnesia

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X