RDP di DPRD Toba Desak Sekdes Sitoluama Dicopot, Forum Masyarakat Desa Malah Dijejali dengan 3 Kesimpulan Hasil Rapat

photo author
- Sabtu, 8 Maret 2025 | 08:36 WIB
DPRD Toba mengadakan RDP dengan Forum Masyarakat Desa Sitolu Ama di kantor dewan. (Realitasonline.id/Dok)
DPRD Toba mengadakan RDP dengan Forum Masyarakat Desa Sitolu Ama di kantor dewan. (Realitasonline.id/Dok)

Baca Juga: Rela Lalui Medan yang Sulit, Bupati Tapsel Gus Irawan Naik Motor Trail Tinjau Irigasi Rusak di Angkola Timur

"Bagaimana masyarakat bisa menyampaikan aspirasinya ke BPD, semua BPD berpihak pada Sekdes? seru Mompo Tua Pangaribuan.

Sebenarnya ini menjadi tanggungjawabmu sebagai ketua BPD yang tidak pernah tegas menegur Sekdes karena alasan kekeluargaan (adikmu).

Saya malu menjadi salah satu anggota BPD, melihat kinerja BPD Desa Sitoluama yang selalu berpihak pada Sekdes dan semua anggota BPD takut pada Sekdes, jawab Mompo Tua Pangaribuan menimpali yang merupakan salah satu anggota BPD tapi ikut dalam barisan Forum masyarakat Desa sitoluama.

Sekdes Melda Friska Sinurat juga memberikan keterangan pembelaan diri terkait uji coba makanan bergizi yang dianggap sebagai kesalahpahaman dengan menyampaikan bahwa program itu gagal karena pengerjaan tukang yang tidak tepat waktu.

Informasi yang mengatakan bahwa uji coba makan bergizi dan seimbang bukanlah gaweannya desa, itu merupakan informasi yang salah.

Sekdes juga tidak mengakui bahwa dana fisik desa itu dia yang pegang dan kendalikan.

Terkait sikap dan arogansinya, Sekdes minta maaf kepada seluruh warga yang hadir.

Baca Juga: Bobby Nasution Hadiri Hari Jadi Kabupaten Samosir ke 21, Beri Kado Rumah Dinas

Permohonan maaf itu dikuatkan oleh Camat Nesty Tampubolon, tak perlu harus RDP bisa diselesaikan di desa bersama Kepala Desa dan BPD dan kecamatan juga siap membantu terutama untuk pembinaan perangkat desa yang posisinya sebagai ASN.

Kami (Kecamatan dan Dinas PMD) akan melakukan pembinaan kepada Sekdes agar memperbaiki sikapnya karena kinerja dari Sekdes sangat bagus dan Kepala Desa Sitoluama juga masih membutuhkan kehadiran Sekdes, katanya yang cenderung berpihak pada Sekdes.

Anggota DPRD Yunior Frans Hutapea yang hadir pada RDP tersebut menyoroti kasus pupuk yang dibeli dan kemudian diperkuat oleh pimpinan rapat Candro Manurung sepertinya melihat kejanggalan dalam hal tersebut sebagaimana yang dituturkan oleh pemilik kios pupuk Bangkit Siregar yang tutup usaha pupuknya karena Kantor Desa Sitoluama melakukan pembelian pupuk dari tempat lain.

"Sudah tidak ada lagi warga desa yang membeli karena desa sudah membagikan pupuk kepada kelompok tani dan juga digulirkan isu bahwa pupuknya palsu," sebutnya.

Persoalan ini juga ditengarai oleh salah satu warga Marturasi Tambunan agar Sekdes mempertimbangkannya dengan memberikan peringatan bagi pemilik kios pupuk untuk diperbaiki. Tanpa harus menutup kesempatan bagi pemilik kios pupuk.

Tapi Sekdes tidak menghiraukannya hingga akhirnya usaha kios pupuk warga desa tutup dan pembelian pupuk dilakukan ke tempat lain yang kemudian ditelusuri adalah toko pupuk di Kota Pematangsiantar yang merupakan milik abang kandung Sekdes.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Ayu Kesuma Ningtyas

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X