“Informasi awal di lapangan, ada mobil BRV melintas dari arah timur ke barat. Kemudian singgah di rest area Km 319,” ujar Rony Hidayat.
“Sesampai di rest area Km 319 diduga pengemudi BRV tersebut kembali keluar, namun melakukan upaya tidak di jalur yang semestinya. Pengemudi melawan arah di jalur dua, jalur cepat,” jelasnya.
Dengan kata lain, mobil tersebut menempuh jalur berlawanan sejauh sekitar 13 kilometer, dari Km 319 hingga Km 332, sebelum akhirnya bertabrakan dengan bus dari arah berlawanan.
Baca Juga: 50 Pelanggar Terjaring Razia Lalu Lintas di Medan, Denpom I/5 Turun Tangan
"Saat melintas di Km 319 sampai dengan Km 332, sekira 13 kilometer, dari arah timur datanglah bus, sehingga kecelakaan tidak dapat dihindarkan," terang Rony.
Benturan keras tak bisa dielakkan dan menewaskan satu penumpang di dalam mobil BR-V di tempat kejadian.
Pengemudi BR-V mengalami luka berat dan segera dilarikan ke rumah sakit.
"Dari kecelakaan tersebut, kita dapati di lapangan satu orang meninggal dunia, yakni penumpang mobil BRV,” jelasnya.
“Kemudian untuk pengemudi BRV kita bawa ke rumah sakit masih dalam penanganan medis, indikasi luka kepala berat, dan ada beberapa bagian tubuhnya yang mengalami patah tulang," sambung Rony.
Kondisi bus juga mengalami kerusakan cukup serius di bagian depan.
Beruntung, baik penumpang maupun kru bus dalam keadaan selamat.
Para suporter yang sempat terguncang akibat kecelakaan ini segera dipindahkan ke bus lain dari rombongan yang sama untuk melanjutkan perjalanan ke Jakarta.
Baca Juga: 2 Pria Diringkus Polisi di Padangsidimpuan, Diduga Terlibat Peredaran Narkoba
Yulian Fundra Kurnianto, Manajer Teknik dan Operasi PT Pemalang Batang Tol Road (PBTR), menguatkan informasi bahwa BR-V melaju dari arah berlawanan sejauh lebih dari 10 km sebelum akhirnya menghantam bus.
"Benturan keras membuat Honda BR-V terpental ke bahu jalan tol luar dan menabrak guardrail, sedangkan bus berhenti di lajur satu dalam kondisi normal. Kedua kendaraan mengalami kerusakan parah pada bagian depan," jelas Yulian.