Setelah diperiksa secara Marathon, mereka di tetapkan sebagai tersangka dan selanjutnya dilakukan penahanan serta akan dijerat pasal 170 sub 351 ayat 1 KUH pidana.
"Ancaman hukuman bagi para pelaku yakni 5 tahun 6 bulan penjara," imbuhnya.
Kronologis penganiayaan bermula, pada Sabtu (20/7) salah seorang tersangka SSORL memesan tiket mobil travel Tio Maz melalui aplikasi hendak mau ke Medan dengan tempat duduk nomor tiga.
Sekitar pukul 00.05 WIB, mobil tersebut datang dikemudikan oleh korban IT dan menjemput SSORL di depan rumahnya jalan Damai kelurahan pasar Siborong-borong.
Baca Juga: Kasus Penganiayaan Viral di Medsos, Pelatih Renang Dibesuk Kadisporapar dan Ketua KONI Asahan
Selanjutnya, SSORL langsung memberikan tasnya untuk dimasukkan ke mobil, setelah tasnya masuk, lalu korban masuk ke dalam mobil ternyata tempat duduk yang dipesannya bangku nomor tiga sudah ada yang menduduki.
Tersangka SSORL menanyakan kepada korban mengenai perobahan tempat duduk tersebut dan menimbulkan perdebatan panas serta emosi tingkat tinggi.
Akibatnya tersangka SSORL tidak jadi naik mobil tersebut ke Medan dan meminta tasnya kembali di turunkan sang sopir.
"Ketika tas tersangka di turunkan, lalu korban melemparkan tas tersebut kepada tersangka sehingga terjadi pertengkaran kembali," ungkapnya.
Atas pertengkaran yang membawa emosi Ismail Tanjung pun langsung memukul tersangka S.S O.R.L dibagian muka hingga mengalami luka.
Atas hal itu lalu terjadi balasan dan seketika itu tetangga tersangka pun berdatang dan langsung turut mengeroyok korban di tempat itu.
Baca Juga: Mesin Motor Mati di Tengah Rel, Seorang Wanita Tewas Dilindas Kereta Api di Batu Bara
Setelah pengeroyokan terjadi, lalu tersangka pun melapor ke polsek Siborongborong dan sopir travel pun diamankan.