kriminal

TikTok Pecat Karyawan Magang Usai Diduga Sabotase Model AI

Selasa, 29 Oktober 2024 | 14:58 WIB
Penampakan kantor TikTok Indonesia. (Foto: Instagram @bigalpha.id)

Realitasonline.id |ByteDance, induk perusahaan TikTok, mengumumkan pemecatan seorang karyawan magang yang diduga menyabotase salah satu model kecerdasan buatan (AI) mereka. Pengumuman ini disampaikan setelah berbagai rumor liar beredar di media sosial terkait kejadian tersebut. 

Karyawan magang itu diketahui dipecat pada bulan Agustus 2024, setelah ditemukan melakukan pelanggaran serius terhadap proyek penelitian ByteDance.

Dalam pernyataan resminya, ByteDance mengklarifikasi bahwa karyawan magang tersebut adalah bagian dari tim teknologi komersial, bukan dari tim AI Lab seperti yang sempat diklaim dalam beberapa postingan media sosial.

"Orang tersebut adalah pekerja magang di tim teknologi komersial dan tidak memiliki pengalaman dengan AI Lab," tegas ByteDance dalam sebuah pernyataan yang dikutip dari BBC pada Selasa (22/10).

Baca Juga: Kabar Baru, Kini Pengguna Instagram Bisa Tambahkan Lagu ke Spotify

Menurut ByteDance, karyawan magang itu dituduh telah menyabotase tugas pelatihan model AI untuk sebuah proyek penelitian internal.

Namun, pihak ByteDance menekankan bahwa sabotase ini tidak berdampak pada proyek komersial atau bisnis online perusahaan. Demikian pula, model AI yang dikelola oleh ByteDance tetap aman dan tidak terpengaruh oleh tindakan tersebut.

Meski insiden ini dianggap serius, perusahaan menyatakan bahwa kerugian yang ditimbulkan tidak sebesar yang dikabarkan di media sosial.

Sebelumnya, muncul rumor yang menyebut bahwa sabotase tersebut menyebabkan kerusakan pada lebih dari 8.000 unit GPU dan mengakibatkan kerugian hingga jutaan dolar bagi ByteDance.

Baca Juga: Google Bangun 7 Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir untuk Dukung AI

Namun, perusahaan teknologi asal China tersebut membantah klaim tersebut sebagai "terlalu dilebih-lebihkan."

Selain melakukan sabotase, karyawan magang yang dipecat tersebut juga dituduh menyebarkan informasi menyesatkan melalui profil media sosialnya.

Ia mengklaim bahwa dirinya bekerja di tim AI Lab ByteDance, padahal kenyataannya ia hanya magang di tim teknologi komersial. 

Klaim palsu ini turut memperkeruh situasi, menyebabkan banyak laporan di media sosial yang tidak akurat terkait posisinya di perusahaan.

Halaman:

Tags

Terkini