Realitasonline.id | Dikabarkan Kamaruddin jadi tersangka penetapan tersebut bersamaan dengan adanya keputusan dari Mahkamah Agung (MA) kepada terdakwa Ferdy Sambo dan tersangka lainnya.
"Berhubungan dengan putusan Ferdy Sambo. Bisa bersamaan, kok putusan Ferdy Sambo yang diskon 50 persen dan kawan-kawan, tapi di waktu [itu] sama saya ditetapkan menjadi tersangka," ungkap Kamaruddin di Mabes Polri, katanya dikutip dari Kompas.com, Selasa (15/8/2023).
Kasus tersebut disampaikannya adanya dugaan pencemaran nama baik dan penyebaran berita hoaks terhadap Direktur Utama PT Taspen ANS Kosasih.
Baca Juga: Serupa tapi tak Sama, Ini Perbedaan Magister dengan Master, Simak Penjelasannya
"Saya diperlakukan sangat tidak baik macam politik," sambungnya.
Dia menjelaskan mempertanyakan dalih apa sehingga membuat penyidik Bareskrim menetapkannya sebagai tersangka kasus dugaan pencemaran nama baik.
Dikatakan Kamaruddin, kliennya yakni istri Kosasih, Rina Leuwy, belum ada dimintai keterangan untuk diperiksa oleh penyidik, malah dirinya lebih dulu justru ditetapkan tersangka.
"Saya tanyain wanita-wanita ini, belum diperiksa. Lalu kok pada tanggal 15 negara menjadikan saya tersangka, atas dasar apa saya dijadikan tersangka, saya minta hari ini Dirut Taspen dipecat," tegasnya.
Baca Juga: Pentingnya Slow Living dalam Kehidupan, Praktikkan Setiap Pagi Rasakan Sensasinya
Di samping itu, Martin Lukas Simanjuntak sebagai kuasa hukum Kamaruddin meminta agar penyidik tidak melakukan penahanan kliennya, usai menjalani pemeriksaan sebagai tersangka.
Dia mengatakan tim kuasa hukum Kamaruddin akan menginap di Bareskrim apabila hal tersebut terjadi.
Bahkan dia menduga adanya dugaan unsur balas dendam dalam kasus kliennya itu.
Baca Juga: Heart of Stone: 4 Alasan Aksi Laga Seru untuk Ditonton
"Hari ini kami mendampingi bukan hanya Kamaruddin Simanjuntak tapi rekan sejawat kami rekan seprofesi kami sebagai advokat yang diduga keras terjadi adanya ajang balas dendam," ujar Martin.