"Kalau alasan para pejabat yang mengundurkan diri ini untuk berfokus pada karir, saya fikir itu alasan yang normatif dan bukan suatu alasan yang dapat dipertanggungjawabkan,"bebernya.
Karena menurutnya untuk menjadi seorang pejabat sudah disumpah, dan dalam sumpahnya pejabat itu berjanji mengupayakan kepentingan umum daripada kepentingan pribadi. Sekarang sudah di atas mundur, tentu ini yang menjadi catatan.
Didik Isnanto juga menyarankan agar Pemerintah Kota (Pemkot) Metro dapat melakukan evaluasi terhadap sejumlah persoalan yang berdampak pada mundurnya sejumlah pejabat.
"Munculnya fenomena ini seharusnya menjadi bahan evaluasi pemerintah daerah, mengapa hal ini bisa terjadi. Dan saya rasa kami perlu tahu alasan yang sebenarnya agar dapat kita carikan solusi bersama," terangnya.
Pertanyaan serupa atas fenomena mundurnya sejumlah pejabat di Metro juga diutarakan Wakil Ketua Komisi I DPRD Kota Metro, Indra Jaya, yang menyarankan agar Pemkot segera melakukan pembenahan terhadap sistem kepegawaian.
"Pemerintah daerah harus segera membenahi sistem kepegawaian yang ada, jangan dibuat kepala OPD itu tidak nyaman dengan tekanan dan kinerja. Kalau target kan memang harus ada, tapi jangan juga pejabat merasa tertekan dan khawatir dalam bekerja," paparnya.
Politisi Partai Golkar itu juga berharap agar Walikota Metro, Wahdi dapat memperhatikan kinerja aparaturnya. Ia juga berharap agar seluruh pejabat yang baru dilantik tidak ikut mundur ditengah jalan.
"Mudah-mudahan dengan dilantiknya enam Kepala OPD yang baru ini kinerja pemerintah daerah bisa lebih baik lagi dan pejabat yang baru dilantik jangan mundur ditengah jalan,"ujarnya.