Epidemiologi Penyakit Tidak Menular (PTM) Di Sumatera Utara

photo author
- Selasa, 4 Juni 2024 | 17:01 WIB
Lia Mayang Sari Sijabat SKep Ns. (Realitasonline.id/Dok)
Lia Mayang Sari Sijabat SKep Ns. (Realitasonline.id/Dok)

Sebanyak 14.834 penderita diketahui tidak memeriksakan diri ke fasilitas pelayanan Kesehatan.

Adapun suatu kegiatan yang dilakukan dalam penanganan diabetes yang dilakukan pemerintah adalah kegiatan GENTAS yang merupakan suatu gerakan yang melibatkan masyarakat dalam rangka pencegahan obesitas sebagai faktor risiko PTM.

Kegiatan ini meliputi; Pengukuran Indeks Massa Tubuh (BB, Lingkar perut dan tinggi badan), Wawancara Perilaku berisiko dan Edukasi perilaku gaya hidup sehat.

Baca Juga: 2 Pejabat Administrator dilingkungan Dukcapil Asahan Dilantik Asisten Minta Kerja Sama Harmonis

Hal ini berdasarkan Instruksi Presiden No.1 tahun 2017 tentang Gerakan Masyarakat Hidup Sehat.

Dari 2.076.929 orang Perempuan usia 30-50 tahun di provinsi Sumatera utara tahun 2020 diketahui hanya 77.484 orang di antaranya atau 3,73% yang melakukan pemeriksaan deteksi dini kanker Rahim dan payudara.

Kabupaten dengan presentase tertinggi pemeriksaan deteksi dini kanker leher Rahim dan payudara adalah Kabupaten Padang Lawas yaitu sebesar 54,70%, diikuti Kabupaten Samosir sebesar 17,47% dan Kabupaten Padang Lawas Utara sebesar 15,49%.

Yang terdeteksi IVA positif diketahui sejumlah 44 orang atau 0,06%, curiga kanker sejumlah 43 orang atau 0,06% tumor atau benjolan sejumlah 93 orang atau 0,12%.

Rencana Pengendalian Kanker Nasional (NCCPs) pemerintah sedang mengembangkan NCCP yang mengidentifikasi prioritas nasional dan bagaimana negara-negara akan bekerja sama dengan organisasi masyarakat sipil, akademisi, badan-badan PBB, donor internasional dan organisasi sektor swasta yang tepat untuk mencapai hal-hal tersebut.

Baca Juga: KPPU Lidik Eksportir Lada Hitam di Provinsi Lampung karena Diduga Monopoli Pembelian

Suatu hal yang perlu dilakukan adalah melakukan deteksi dini kanker dan melakukan vaksinasi.

Berbagai factor risiko PTM diantara adalah merokok dan keterpaparan terhadap asap rokok, diet/pola makan tidak sehat,
kurang aktifitas fisik, konsumsi minuman beralkohol, dan Riwayat keluarga (keturunan).

Adapun factor resiko antara terjadinya PTM adalah obesitas, tekanan darah tinggi , gula darah tinggi, dan kolestrol tinggi . program pada prinsip mengutamakan upaya pencegahan karena
lebih baik dari pada pengobatan.

Upaya pencegahan penyakit tidak menular lebih ditujukan kepada factor risiko yang telah diidentifikasi.

Sehubungan dengan hal tersebut, Kementerian Kesehatan telah mengembangkan program pengendalian PTM sejak tahun 2006.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Ayu Kesuma Ningtyas

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Kota Medan Kirim 5 Armada Damkar ke Aceh Tamiang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 15:43 WIB

UMP Sumut 2026 Naik 7,9 Persen Kini jadi Rp3.228.971

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:07 WIB
X