"Saya tidak ingin terkenal, dan ini bukan soal waktu. Tapi rasa memiliki terhadap warisan budaya. Itulah inti dari upaya ini. Bagi pejabat yang berwenang selanjutnya silakan dilanjutkan, kami hanya membuka jalan. Agar situs Cagar Budaya ini dapat terselamatkan dari kepunahan," tutur Nizhamul.
Disebutkan juga, upaya Pj Bupati dimulai dengan mengumpulkan seluruh sanak keluarga zuriat pewaris Istana Niat Lima Laras, tepatnya saat buka puasa pada Ramadhan, Maret 2024 lalu.
"Di sinilah nilainya, bagaimana sanak keluarga zuriat Istana berkumpul dan bertatap muka yang selama puluhan tahun tak pernah bertemu," imbuh Pj Bupati dengan nada haru.
Sementara itu, Kadis Porabudpar Pemkab Batubara, Sapri Moesa, yang hadir dalam pertemuan itu menyebut Istana Lima Laras hampir tidak tersentuh revitalisasi dari beberapa periode kepala daerah.
Baca Juga: Terperosok di Jurang, Mobil Toyota Rush Berhasil Dievakuasi Tim IoF dan Polres Madina
"Niat seorang Pj Bupati, baru kali ini ada upaya nyata untuk melakukan revitalisasi. Kepedulian ini harus kita sambut baik," ucap Sapri.
Dia menyebut, bangunan Istana Niat Lima Laras saat ini sangat memprihatinkan kondisinya.
"Atas niat Pj Bupati dilaksanakanlah penandatanganan perubahan status sebagai Cagar Budaya. Dan sudah dilakukan pemasangan plang resmi dari Pemkab Batubara," katanya.
Setelah ini nantinya, kata Sapri, pihak Pemerintah Pusat boleh memberikan bantuan untuk pemugaran Istana Lima Laras.
"Mekanismenya tentunya akan kita pahami dan patuhi terlebih dahulu."
Dalam kesempatan yang sama, Pakar Situs Budaya Hj Hidayati, turut memberikan masukan jika nantinya Situs Istana Lima Laras ingin didaftarkan menjadi Situs Warisan Dunia UNESCO.