Selanjutnya menguatkan sinergi dan kolaborasi antar-pelaku dan pendukung UMKM dalam berbagai bentuk dari proses produksi, permodalan, maupun pemasaran.
Fatoni juga menyarankan pelaku UMKM agar mengoptimalkan transaksi penjualan menggunakan alternatif sistem pembayaran tanpa sentuhan dengan menggunakan Quick Response Indonesian Standard (QRIS).
“Kami dari Pemerintah Provinsi Sumatera Utara, melalui Dinas Koperasi dan UKM tahun 2024 ini juga mengadakan berbagai kegiatan yang dapat meningkatkan kewirausahaan dan juga peningkatan daya saing UKM melalui kegiatan, seperti berbagai pelaksanaan inkubator bisnis, fasilitasi pameran dan galeri produk UMKM, pelatihan peningkatan produk UMKM dan branding produk, yang akan memberikan dampak yang lebih signifikan bagi perkembangan seluruh UMKM di Sumut,” jelas Fatoni.
Dalam kesempatan yang sama, Deputi Gubernur Bank Indonesia Juda Agung mengatakan kegiatan ini merupakan wujud komitmen memperkuat ekonomi dan investasi di daerah melalui kegiatan UMKM dan bisnis, serta promosi proyek investasi strategis di Sumut.
Pelaksanaan Gernas BBI dan GBBWI merupakan momentum untuk memperkuat UMKM dan mengubah pola pikir masyarakat untuk cinta dan bangga akan produk Indonesia.
Menurutnya, mencintai produk Indonesia saja tidaklah cukup, maka itu diperlukan langkah-langkah strategis dalam menghadapi persaingan produk UMKM yang semakin ketat, salah satu caranya seperti menggunakan produk lokal buatan UMKM.
Baca Juga: 273 Personel Polda Sumut Naik Pangkat, Agung: Kemarin Saya juga Naik Pangkat Jadi Komjen
Upaya lainnya adalah terus berinovasi dengan mengikuti selera yang terus berkembang. Kemudian dengan menonjolkan kualitas dan keunikan dari produk UMKM.