Fatoni mengatakan sektor perkebunan di Sumut sangat penting karena dianggap primadona, seperti kelapa sawit, karet, kopi, coklat, dan teh. Pada tahun 2023 tercatat luas tanaman komoditas kelapa sawit Sumut sekitar 1.353.515 hektare (Ha) dengan jumlah produksi 5.453.030 ton.
Sementara itu, terkait kegiatan Ekspos Nasional Perubahan Iklim, Fatoni berharap dapat dijadikan refleksi, motivasi serta inisiasi bagi semua pihak untuk bekerja sama. Terutama dalam meningkatkan kapasitas dan kepedulian satu sama lain.
“Ini penting untuk meningkatkan kesadaran dalam mengelola pembangunan yang adaptif terhadap perubahan iklim dan pemanasan global,” ucap Fatoni.
Baca Juga: Tingkatkan Layanan Kesehatan, Pemkab Langkat Luncurkan Integrasi Layanan Primer, Apa itu?
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Badan Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika, Dwikorita Karnawati mengatakan dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir merupakan periode tahun terpanas sepanjang sejarah dengan tahun 2023 merupakan tahun terpanas. Selain itu, berdasarkan data pengamatan BMKG di Staklim Deliserdang mencatat tren kenaikan suhu udara.
Dwikorita mengatakan perubahan iklim merupakan tantangan besar yang dihadapi oleh masyarakat dunia saat ini. Dampaknya sangat luas, mencakup berbagai sektor seperti pertanian, kesehatan, dan infrastruktur dan air.